TEMPO.CO, Jakarta: Diantara rumah yang berjajar di jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat ini ada satu rumah yang menarik perhatian bagi pengguna jalan. Ya.. rumah bergaya arsitektur Belanda dengan ornamen patung besar di halaman depan, semakin menambah rasa penasaran. Ini adalah Museum Jenderal Besar A.H. Nasution.Sebagai wujud penghormatan terhadap jasa-jasanya, bekas rumah A.H. Nasution ini diresmikan menjadi museum memorial pada tanggal 3 Desember 2008 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.Museum Jenderal Besar A.H. Nasution terbagi ke dalam sembilan ruangan yaitu ruang tamu, ruang kerja, ruang kuning, ruang senjata, ruang tidur, ruang Ade Irma Suryani, ruang gamad, ruang makan, serta ruang Heraldika.Untuk mengetahui lebih banyak tentang ide maupun buah pikiran Pak Nas, sapaan akrabnya, baik dalam bidang militer maupun non militer, bisa dilihat dari koleksi buku-buku yang beliau tulis dan tersusun rapi di ruang kerjanya.Ada satu ruang yang paling bersejarah adalah ruang tidur Pak Nas, ruangan ini merupakan saksi bisu kekejaman gerakan G30S/PKI yang berupaya menculiknya, akan tetapi dalam peristiwa itu justru menewaskan putri kedua yaitu Ade Irma Suryani oleh pasukan Tjakrabirawa.Diharapkan museum ini sebagai tempat belajar sejarah perjuangan bangsa dengan mengenal sosok pribadi dan karya juang Jenderal Besar A.H. Nasution serta media transformasi nilai-nilai luhur yang beliau tinggalkan.Videografer & Editor : Denny SugihartoNarator : Dwi Oktaviane