Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hari Raya Twanyang Refleksi Ketatan Terhadap Alam

Videografer

Editor

Kamis, 13 Juni 2013 13:58 WIB

Iklan
TEMPO.CO, Bandung : Hari Raya TwanYang atau yang lebih dikenal dengan nama Hari Raya Peh Cun merupakan salah satu hari raya etnis Tionghoa yang dirayakan setiap tahunnya yang jatuh pada tanggal 5 bulan ke 5 dalam penanggalan Imlek.Ada sebuah kisah sejarah di balik perayaan TwanYang atau Peh Cun ini ialah kisah sejarah tentang seorang tokoh besar bangsa Tionghoa yang hidup pada masa Dinasti Ciu (403-221 SM) yang bernama Chi Yuan atau Khut Goan dalam dialek Hokkian. Ia adalah seorang penasehat kerajaan yang berjasa besar dalam mempersatukan kerajaan-kerajaan kecil di daratan Tiongkok sehingga dapat menggalang kekuatan bersama dalam menghadapi serangan musuh. Jo Irwanto, selaku Ketua Bidang Pendidikan Majelis Agama Konghucu Indonesia-Bandung (MAKIN BANDUNG) mengatakan, hari raya TwanYang yang didefinisikan dalam dua suku kata Twan dan Yang mengandung arti matahari yang tegak lurus.Bagi para penganut Agama Khonghucu atau Ru Jiao, hari raya ini juga merupakan hari raya keagamaan yang selalu diperingati secara khidmat. Hari Raya TwanYang ini juga bertepatan dengan puncak musim panas di daerah atau Negara-negara dengan 4 musim. Umat Khonghucu pada hari itu akan melakukan ritual persembahyangan tepat pada pukul 11 siang dengan tujuan untuk mengungkapkan rasa syukur atas berkah yang telah diberikan oleh Thian kepada umat manusia.Videographer : PRABOWO SETYADIEditor/Narator : DWI OKTAVIANE