Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Aksi May Day Ricuh, Pelemparan Molotov Picu Kemarahan Warga

Videografer

Hand Wahyu

Editor

Dwi Oktaviane

Rabu, 2 Mei 2018 09:01 WIB

Iklan

Demonstrasi peringatan hari buruh internasional atau May Day di pertigaan Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Sleman, Yogyakarta berlangsung ricuh. Aksi yang diwarnai dengan tindakan anarkis pelemparan molotov ke pos polisi memicu kemarahan warga yang berada di sekitar lokasi kejadian.

Pelemparan molotov yang dilakukan massa aksi saat berlangsungnya unjuk rasa membuat warga setempat marah dan langsung menyerbu ke arah pengunjuk rasa serta mencoba membubarkan aksi demonstrasi. Warga pun kemudian melakukan penyisiran hingga ke dalam kampus yang kemudian diamankan oleh aparat untuk mencegah aksi main hakim sendiri.

Sebelumnya dalam aksi tersebut, demonstran mengajukan berbagai tuntutan diantaranya yakni turunkan harga BBM, perbaikan upah pekerja, cabut Perpres 20/2018 tentang Tenaga Kerja Asing, tolak pembangunan Bandara Kulon Progo, penghapusan status tanah Sultan Ground dan Pakualaman Ground serta pencabutan nota kesepahaman perbantuan TNI ke Polri.

Kapolda DIY Brigjen Pol. Ahmad Dofiri menyampaikan aksi tersebut justru merugikan masyarakat karena kerusakan dan gangguan yang terjadi selama demonstrasi berlangsung.

Massa dari gabungan Elemen Mahasiswa seperti FMJ (Front Mahasiswa Jogyakarta) , PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia), FAM-J (Front Aksi Mahasiswa Jogjakarta) dan beberapa mahasiswa juga diamankan polisi. Pihak aparat pun sempat melakukan beberapa kali tembakan peringatan untuk menghindari warga melakukan tindakan main hakim sendiri.?

Jurnalis Video: Hand Wahyu

Editor: Dwi Oktaviane