Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Persiapan Matang Sang Juara Chris John

Videografer

Editor

Jumat, 3 Desember 2010 16:00 WIB

Iklan
TEMPO.CO, Jakarta: Jawara tinju kelas bulu World Boxing Association Chris John mulai berlatih di Jakarta. Dia akan mempertaruhkan sabuk juaranya melawan Fernando Saucedo asal Argentina di Tennis Indoor Senayan, 5 desember mendatang. Craig Christian, pelatih asal Australia ini memenuhi harapan pecinta tinju tanah air agar Chris John memiliki pukulan maut.Sesi latihannya di Monas, Yohannes Christian John melakukan latih tanding 6 ronde dengan dua lawan berbeda. William Reyk, jawara nasional kelas welter Komisi Tinju Indonesia menjadi lawan tandingnya di 3 ronde pertama. Hantaman demi hantaman keduanya membuktikan keseriusan bertanding tanpa memandang siapa lawannya. Para penonton di sekitar sasana D\'Tram Monas pun turut memberikan teriakan dukungan bagi keduanya.Selama berlatih di Jakarta, Chris mengandalkan kuda-kuda baru dengan bahu hampir sejajar menghadap lawan. Kuda-kuda ini membuat bidang sasaran untuk pukulan lawan lebih besar. Namun, dengan kedua tangan terangkat, posisi ini unggul dalam faktor melontarkan pukulan alias serangan. Sebab, posisi kepalan lebih dekat dengan sasaran, yaitu dagu dan rusuk lawan. Sang pelatih tersenyum puas. Anak didiknya, tampil sesuai dengan harapannya. Di sela-sela pertandingan Craig juga terus mengamati gerak dan teknik-teknik yang dilontarkan The Dragon julukan Chris John.Di usianya yang 31 tahun, Chris John akan mempertahankan sabuk juara dunia kelas bulu World Boxing Association, yang tersemat di pinggangnya sejak 2003. Killing punch jadi bahan kritik bagi Chris John. Dia dianggap terlalu jarang menang KO. Terlihat dari rekor tandingnya, 43 menang, 22 kali dengan KO, tidak pernah kalah, dan 2 kali seri. Terakhir dia menang technical knockout pada Januari 2008 atas petinju Panama, Roinet Caballero.Video Journalist : DWI OKTAVIANE