Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Empat Candi di Trowulan, Saksi Kejayaan Majapahit

Videografer

Editor

Kamis, 27 Juni 2013 23:13 WIB

Iklan
TEMPO.CO, Jawa Timur: Berkunjung ke Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur, tak lengkap tanpa mengunjungi situs-situs bersejarah berupa percandian yang menjadi bukti kejayaan kerajaan Majapahit di masa silam.Kalau kita saksikan bersama candi-candi yang ada di Trowulan memiliki perbedaan dengan candi yang ada di Jawa Tengah. Jika candi di Jawa Tengah menggunakan bahan baku batu kali, justru candi peninggalan zaman Kerajaan Majapahit tersusun dari bahan baku batu bata merah.Kunjungan pertama yaitu ke Candi Tikus yang terletak di desa Temon, Kecamatan Trowulan. Candi ini ditemukan dengan tidak sengaja oleh masyarakat pada tahun 1914, ketika masyarakat menggali gundukan tanah yang diduga sebagai sarang tikus. Alhasil, bukan hanya tikus saja yang ditemukan, melainkan sebuah bangunan candi dengan keadaan lumayan utuh.Hanya berjarak ratusan meter dari Candi Tikus, terdapat sebuah candi dengan tipe bangunan paduraksa atau gapura beratap dan masyarakat menyebutnya Candi Bajangratu. Candi yang memiliki ukuran 11,5 x 10,05 meter dan tinggi 16,5 meter didirikan sebagai penghormatan sang Bajang Ratu yang merupakan Raja Jayanegara yang meninggal pada tahun 1328.Berikutnya adalah Candi Wringin Lawang yang terletak di desa Jatipasar, candi ini bertipe bangunan bentar atau candi yang terbelah dua dengan ukuran 13 x 11 meter dan tinggi 15,5 meter. Menurut informasi candi Wringin Lawang yang berbentuk gapura ini merupakan pintu masuk ke kerajaan Majapahit.Tujuan terakhir perjalanan kali ini adalah Candi Brahu yang terletak di desa Bejijong, candi berbentuk bujur sangkar dengan panjang sisi 20,7 meter dan 25,7 meter berbahan baku batu bata ini masih berdiri kokoh. Menurut cerita, Candi Brahu ini sebagai tempat penyimpanan abu jasad raja Majapahit khususnya pada masa Brawijaya.Itulah empat candi yang masih berdiri kokoh di kawasan Trowulan sebagai bukti sisa-sisa kemegahan dan kejayaan kerajaan Majapahit pada masa itu.Videografer & Editor : Denny SugihartoNarator : Dwi Oktaviane