Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Studi Pertama Penularan Flu Burung Pada Manusia

Videografer

Editor

Jumat, 16 Agustus 2013 15:25 WIB

Iklan
TEMPO.CO, China : Penelitian yang dipublikasikan dalam British Medical Journal Rabu lalu, menganalisis sekelompok keluarga kasus infeksi flu burung H7N9 di China Timur.Penelitian telah menemukan virus itu sepertinya ditularkan secara langsung dari indeks pasien, pria 60 tahun ke putrinya. Ahli mengomentari walau penelitian ini tidak selalu berarti H7N9 lebih dekat untuk menjadi pandemi flu selanjutnya, tetapi ini memberikan pengingat agar kita tetap waspada.Bagaimanapun, para ilmuwan menekankan bahwa virus tidak memiliki kemampuan menular dari orang ke orang secara efisien, berarti dengan bentuknya sekarang, kecil kemungkinannya untuk menjadi pandemi manusia. Menurut data WHO, virus flu burung baru telah menginfeksi setidaknya 133 orang di China dan Taiwan, membunuh 43 diantaranya.Kebanyakan kasus terjadi pada orang yang telah mengunjungi pasar unggas, atau memiliki kontak dekat dengan unggas hidup, 7 sampai 10 hari sebelum sakit. Penelitian BMJ yang dipimpin oleh Chang-jun Bao di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Jiangsu, menganalisis sekelompok keluarga dengan dua pasien H7N9, pada bulan Maret 2013.Sang ayah secara teratur pergi ke pasar unggas hidup dan jatuh sakit 5 hingga 6 hari setelahnya.Ia dirawat di rumah sakit pada 11 Maret. Empat hari kemudian, ia ditransfer ke unit perawatan intensif, namun meninggal karena gagal multi-organ pada 4 Mei.Putrinya, 32 tahun, tidak terkena kontak dengan unggas hidup, tetapi memberikan perawatan langsung pada ayahnya di rumah sakit, sebelum ia ke perawatan intensif.Ia memiliki gejala enam hari setelah kontak terakhir dengan ayahnya, dikirim ke rumah sakit pada 24 Maret, lalu dipindahkan ke perawatan intensif.Ia meninggal akibat kegagalan multi-organ pada 24 April.Strain virus yang ditemukan dari sampel masing-masing pasien hampir mirip secara genetik, menyebabkan dugaan bahwa virus ini ditularkan secara langsung. Para peneliti menulis,"Atas pengetahuan terbaik kami, ini adalah laporan pertama dari kemungkinan berpindahnya virus dari orang-ke-orang dengan data klinis, epidemiologis, dan virologis yang rinci."Courtesy : Youtube/NTDTVRYAN MAULANA