Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Harga BBM Naik, Perajin Keramik Kiaracondong Berkurang

Videografer

Editor

Jumat, 8 November 2013 18:29 WIB

Iklan
TEMPO.CO, Bandung : Kawasan Kiaracondong, tepatnya daerah Kebon Jayanti, Bandung, hampir sebagian besar masyarakat di wilayah ini berprofesi sebagai perajin keramik. Sentra kerajinan keramik Kiaracondong merupakan pusat kerajinan keramik terbesar di Kota Bandung. Dalam proses pembangunan, keramik justru menjadi bagian penting dalam memperindah suatu bangunan. Pada masa penjajahan Belanda, Bandung mulai dibangun pada tahun 1920-an dan keramik-keramik tersebut digunakan dalam pembangunan di berbagai fasilitas kota. Hingga saat ini keramik berkembang menjadi karya seni berupa vas bunga, guci, dan berbagai souvenir keramik untuk beragam event.Kenaikan harga bahan bakar menjadi menyebab berkurangnya pasokan produksi keramik, seperti di sentra keramik di Kebon Jayanti produsennya kini mulai berkurang. Oma Rukman, seorang perajin keramik yang masih bertahan mengungkapkan bahwa salah satu faktor berkurangnya perajin keramik disana adalah program konversi minyak tanah ke gas oleh pemerintah. Meski jumlahnya tak banyak lagi seperti tahun 80-an, pengrajin keramik Kiaracondong masih memperlihatkan eksistensinya di Kota Bandung bahkan tingkat nasional. Penjualan keramik tersebut hingga ke sejumlah daerah seperti Kalimantan, Sumatera, Papua dan Sulawesi, bahkan merambah ke beberapa negara Eropa dan Amerika.Videografer : Dicky Zulfikar NawazakiEditor : Dwi Oktaviane