Iklan
TEMPO.CO, Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, yang merajai survei calon presiden dan diprediksi mampu melejitkan perolehan suara PDI Perjuangan, tak kunjung ditetapkan sebagai calon presiden. Belakangan, muncul arus pendapat yang memajukan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. Semuanya bergantung pada keputusan putri Bung Karno itu. Kongres PDIP III di Bali pada 2010 memang mengamanatkan Ketua Umum yang berhak menentukan calon presiden partai ini.Padahal, menurut hasil survei Indikator Politik Indonesia yang dilakukan Oktober tahun lalu, pencalonan Jokowi sebagai presiden sebelum pemilu legislatif 2014 akan mendongkrak perolehan suara PDIP. Partai ini diprediksi akan mendapat 37,8 persen suara, mengalahkan semua partai yang hanya berada di bawah angka 20 persen. Sebaliknya, bila tak ada kejelasan mengenai pencalonan Jokowi, PDIP hanya mengantongi 21,6 persen suara.Kenapa hingga saat ini PDIP tampak gamang menentukan calon presidennya? Bagaimana pula soal penentuan calon presiden ini membuat PDIP terbelah?Saksikan selengkapnya program Cover Tempo hanya di Aora TV saluran 068, setiap hari Selasa pukul 22.00 WIB
Video Terkait
-
Cover Tempo : Pertunjukan Telah Usai
27 Agustus 2014
-
Artis Ibukota Orasi Mendukung Prabowo - Hatta
23 Agustus 2014
-
Cover Tempo : Kebat-Kebit Pasca Pilpres
25 Juli 2014
-
Pilpres 2014, TNI Tindak Langsung Aksi Anarkis
11 Juli 2014
-
Ahmad Heryawan Klaim Pemilu di Jabar Kondusif
10 Juli 2014
-
Aher Optimis 65 Persen Suara untuk Prabowo-Hatta
10 Juli 2014
Video Lainnya