TEMPO.CO, Bandung : Kawasan Bandung Utara, tepatnya daerah Dago memiliki banyak mata air. Masyarakat setempat menyebutnya dengan istilah Seke dalam bahasa sunda. Mata air yang usianya sudah ratusan tahun ini sangat bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari warga sekitar. Meski memasuki musim kemarau, air di Seke tersebut tidak mengering hanya debitnya saja yang berkurang.Namun begitu, mata air ini membutuhkan pengelolaan yang layak bagi masyarakat. Seperti warga di kawasan Dago Jati, Bandung, mereka membuat salah satu sumber mata air menjadi layak dan nyaman bagi masyarakat. Kejernihan air tersebut membuat warga sekitar leluasa memakainya, bahkan sesekali warga pun meminumnya.Anda Ahmad Muhammad sebagai Koordinator Jaga Seke Kota Bandung mengatakan Seke yang sangat berguna bagi masyarakat tersebut harus dipertahankan karena jumlahnya yang sudah langka. Kelangkaan Seke tersebut dikarenakan kurangnya pengelolaan, lubang-lubang mata air tertutup saat hujan deras.Anda pun menambahkan dari 50 Seke di kawasan Dago, terdapat 14 titik yang kondisinya jauh dari kelayakan. Ia berharap pemerintah setempat memperhatikan hal tersebut karena tempat ini berpotensi untuk menjadi daerah wisata.Kegiatan sehari-hari warga seperti mencuci, mandi dan lain-lainnya juga dilakukan di tempat ini. Seperti Mulyati, ia berharap pemerintah setempat memperbaiki fasilitas MCK yang sudah ada.Videografer : Dicky Zulfikar NawazakiEditor : Dwi Oktaviane