Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sambut Maulid, Keraton Kasepuhan Gelar Tradisi Ikan Bekasem

Videografer

Editor

Rabu, 15 Januari 2014 12:32 WIB

Iklan
TEMPO.CO, Cirebon : Menjelang datangnya peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Keraton Kasepuhan Cirebon melakukan ritual cuci jimat atau cuci piring. Dalam kegiatan menyambut Muludan ini, tradisi pembuatan makanan dengan mengawetkan 25 Kg ikan laut di dalam guci selama 1 bulan turut dibuka. Tradisi ini dinamakan Ikan Bekasem. Pencucian piring atau jimat dan guci-guci kuno dilakukan di Bangsal Kaputren Keraton Kasepuhan. Sebanyak 28 buah piring kecil, 7 buah piring besar, 2 buah guci besar dan 2 buah tempat minyak dicuci setelah disimpan selama setahun. Piring-piring tersebut merupakan barang kuno yang berusia ratusan tahun dan merupakan peninggalan Sunan Gunung Jati. Sultan Sepuh XIV PRA Arief Natadiningrat mengatakan, pencucian piring atau jimat dan guci tersebut merupakan tradisi setahun sekali yang dilakukan jelang malam puncak peringatan kelahiran Nabi Besar Muhammad SAW. Bekasem sendiri adalah istilah pengawetan cara tradisional. Pekerjaan itu biasa dikerjakan oleh perempuan keraton yang sudah menapouse. Meskipun mereka sudah lanjut usia, namun mereka masih mampu untuk mengolah dan membuat tradisi turun temurun itu.Videografer : Dicky Zulfikar NawazakiEditor : Dwi Oktaviane