Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Nasi Rasul Hidangan Khas Muludan Keraton Kasepuhan Cirebon

Videografer

Editor

Rabu, 22 Januari 2014 13:20 WIB

Iklan
TEMPO.CO, Cirebon : Memperingati kelahiran Nabi Besar Muhammad SAW, di Keraton Kasepuhan Cirebon membuat banyak hidangan untuk dihidangkan pada acara puncak upacara panjang Jimat. Di dapur Mulud Keraton Kasepuhan pun tampak beberapa juru masak yang sibuk mengolah masakan. Para juru masak tersebut adalah ibu-ibu pengajian di Masjid Agung Sang Cipta Rasa Keraton Kasepuhan. Ibu-ibu yang memasak ini adalah wanita yang sudah lanjut usia. Karena jika sudah menapouse, wanita tersebut dianggap sudah suci. Dari banyak hidangan salah satunya yang istimewa adalah nasi rasul atau nasi jimat. Nasi yang dibuat setahun sekali untuk disuguhkan pada peringatan tradisi muludan ini dimasak dengan cara tradisional menggunakan tungku dan minyak, tidak menggunakan air seperti biasanya. Sultan Sepuh XIV PRA Arief Natadiningrat mengatakan bahwa nasi rasul dibuat dari beras yang khusus dan memiliki kesamaan dengan nasi kebuli.Cara membuat nasi rasul menggunakan beras yang sudah siap dimasukan ke dalam tungku dan dimasak selama 7 jam agar mendapatkan hasil yang maksimal. Pada acara puncak, Nasi rasul tersebut akan dihidangkan dengan sedikitnya 25 kg ikan laut seperti ikan kakap dan tenggiri yang diawetkan dalam guci selama satu bulan atau disebut dengan ikan bekasem.Videografer : Dicky Zulfikar NawazakiEditor : Dwi Oktaviane