Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gerak, Kata dan Bunyi Sebagai Introspeksi Terjadi Bencana

Videografer

Editor

Sabtu, 8 Februari 2014 14:13 WIB

Iklan
TEMPO.CO, Bandung : Alunan tembang sunda dan tiupan seruling mengiringi sebuah tarian dengan gerakan perlahan di Taman Cibeunying, Kota Bandung, Jawa Barat. Tarian ini merupakan ungkapan dalam sebuah tarian yang menyampaikan rasa prihatin mereka terhadap bencana yang melanda Indonesia. Para penari ini tergabung dalam ATB atau Aub Tari Bandung menggelar pertunjukan seni Gerak, Kata dan Bunyi bertajuk Doa Untuk Bencana. Doa yang dibalut tarian tersebut terasa lebih khusyuk dengan syair dalam puisi yang dibacakan Ridwan CH Madris. Dengan berlatarkan tragedi bencana yang melanda beberapa daerah di Indonesia ini. Ridwan CH Madris mengatakan bahwa bencana yang terjadi dikarenakan kurang introspeksi manusia. Ridwan juga menjelaskan bahwa tarian tersebut sebagai pengakuan dosa dan introspeksi diri atas perbuatan manusia selama ini terhadap alam. Seorang penari, Yeni Yuanita mengatakan tarian ritual ini merupakan bentuk protes mereka untuk memperbaiki alam. Dengan menggunakan topeng panji yang melambangkan kehidupan yang suci.Topeng yang merupakan salah satu dari topeng Cirebon ini melambangkan bayi yang baru lahir dan masih suci yang turun ke dunia.Videografer: Dicky Zulfikar NawazakiEditor : Dwi Oktaviane