Iklan
TEMPO.CO, Istanbul : Musim semi di Istanbul tahun ini tidak memperhatikan perubahan musim. Pemerintah setempat telah menanam dua puluh juta tulip untuk mengingatkan setiap penduduk kota itu adalah bagian dari apa yang dikenal sebagai festival tahunan cinta sejati. Bahwa bunga tulip sebenarnya adalah tumbuhan bunga asli dari Turki, meski banyak sebagian orang yang langsung menyebut Belanda sebagai ciri khasnya. Ada bukti-bukti sejarah yang menunjukkan bahwa bunga liar yang tumbuh di kawasan Asia Tengah ini sudah dibudidayakan di Turki sejak tahun 1000 Masehi, khususnya di daerah sekitar Laut Hitam. Kata 'tulip' sendiri berasal dari bahasa Turki yang artinya 'sorban', semacam kain yang dililit untuk menutupi kepala. Bunga tulip baru dikenal di Belanda pada abad ke-16 dan menjadi sangat populer di kalangan masyarakat kelas atas di negeri itu. Belanda baru mengenal tulip pada tahun 1593, setelah seorang botanis dari Austria diangkat sebagai guru besar di Universitas Leiden. Botanis itu sebelumnya telah memiliki bibit tulip yang diperolehnya dari mantan dutabesar Austria di Turki yang diberi bibit tulip sebagai hadiah dari Sultan. Tulip di masa itu merupakan tanaman eksklusif yang hanya dimiliki secara terbatas oleh para pangeran di Eropa. Pada abad ke-7, berbagai varian tulip baru mulai bermunculan. Istanbul pun setiap tahun menyelenggarakan Tulip Festival. Di seluruh kota, khususnya di pinggir-pinggir jalan, bunga-bunga tulip bermekaran dengan indahnya. courtesy : youtube/aljazeeraDWI OKTAVIANE
Video Terkait
-
Ulos Fest 2019, Pelestarian Ulos dan Budaya Batak
17 November 2019
-
Pawai Budaya Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW
9 November 2019
-
HUT ke-74 Pemprov Jabar Gelar Karnaval West Java Festival 2019
3 November 2019
Video Lainnya