Iklan
TEMPO.CO, Brasil : Jiwa Afrika Brazil disinilah dua benua bersatu dalam satu kota. Di stadion Fonte Nova ini para bintang sepak bola dunia berkumpul. Salvador pernah menjadi ibukota dan jalan masuk utama untuk para budak yang dikirim dari seluruh Afrika. Peninggalan yang berjalan turun temurun dan masih berlangsung sampai sekarang.Gerakan Capoera paduan antara tarian dan perkelahian. Capoera lahir dari perbudakan, bentuk perlawanan melawan majikan kolonial. Sayangnya kota ini masih diwanai kekerasan dan rasisme merupakan hal yang biasa. Fasilitas umum dalam kondisi buruk dan jaringan kereta bawah tanah belum selesai setelah pembangunan 17 tahun.Ditengah tantangan ini warga di kota ini terkenal dengan semangat dan kegembiraannya. Salvador terdiri dari sejumlah penganut agama, selama berabad-abad agama Afrika Kadomble harus disembunyikan untuk bisa bertahan. Dulu banyak penganut yang berpura-pura Katolik namun sekarang para penganut bisa hidup berdampingan secara damai. Dan yang ini apakah bisa disebut rahasia dibalik sepak bola Brazil, warga menyebutnya Baba Naladera permainan sepak bola dijalan-jalan curam di Salvador, banyak bintang Brazil mulai dengan bermain seperti mereka ini. Banyak masalah yang perlu diselesaikan di Salvador, namun masih banyak hal yang mengembirakan, selama piala dunia Salvador ingin menujukan bahwa kota ini bisa berjaya. Courtesy : BBC IndonesiaRYAN MAULANA
Video Terkait
-
Warga Jerman Sukacita Sambut Juara Piala Dunia
16 Juli 2014
-
Tim Panser Kukuhkan Diri di Puncak Dunia
14 Juli 2014
-
Shakira Ramaikan Penutupan Piala Dunia
14 Juli 2014
-
Tren Gaya Rambut Bintang Piala Dunia
10 Juli 2014
-
Warga Beijing Bermain Sepak Bola Lumpur
4 Juli 2014
-
Nuansa Piala Dunia di Kereta Kabel Bolivia
2 Juli 2014
Video Lainnya