Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Salvador, Dua Benua Dalam Satu Kota

Videografer

Editor

Rabu, 18 Juni 2014 14:40 WIB

Iklan
TEMPO.CO, Brasil : Jiwa Afrika Brazil disinilah dua benua bersatu dalam satu kota. Di stadion Fonte Nova ini para bintang sepak bola dunia berkumpul. Salvador pernah menjadi ibukota dan jalan masuk utama untuk para budak yang dikirim dari seluruh Afrika. Peninggalan yang berjalan turun temurun dan masih berlangsung sampai sekarang.Gerakan Capoera paduan antara tarian dan perkelahian. Capoera lahir dari perbudakan, bentuk perlawanan melawan majikan kolonial. Sayangnya kota ini masih diwanai kekerasan dan rasisme merupakan hal yang biasa. Fasilitas umum dalam kondisi buruk dan jaringan kereta bawah tanah belum selesai setelah pembangunan 17 tahun.Ditengah tantangan ini warga di kota ini terkenal dengan semangat dan kegembiraannya. Salvador terdiri dari sejumlah penganut agama, selama berabad-abad agama Afrika Kadomble harus disembunyikan untuk bisa bertahan. Dulu banyak penganut yang berpura-pura Katolik namun sekarang para penganut bisa hidup berdampingan secara damai. Dan yang ini apakah bisa disebut rahasia dibalik sepak bola Brazil, warga menyebutnya Baba Naladera permainan sepak bola dijalan-jalan curam di Salvador, banyak bintang Brazil mulai dengan bermain seperti mereka ini. Banyak masalah yang perlu diselesaikan di Salvador, namun masih banyak hal yang mengembirakan, selama piala dunia Salvador ingin menujukan bahwa kota ini bisa berjaya. Courtesy : BBC IndonesiaRYAN MAULANA