Iklan
TEMPO.CO, Jakarta : Tak seperti namanya untuk memberikan penerangan kepada pembacanya, Obor Rakyat malah mengompori rakyat dengan informasi-informasi menyesatkan. Diedarkan secara massif ke sejumlah pesantren di Pulau Jawa sejak masa awal kampanye, Obor Rakyat memuat informasi yang selalu menyerang salah satu calon presiden. Meski sempat berlindung di balik alamat palsu dan identitas anonim, belakangan terungkap pengelola Obor Rakyat, yang ternyata dekat lingkaran Istana Presiden. Hal ini tentu mengundang banyak tanda tanya. Kemana arah media palsu bermuara: berhasilkah mengompori rakyat atau malah membakar orang-orang di belakang layarnya?
