Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dinasti Politik dan Peran Partai Politik I Ngobrol@Tempo

Videografer

Tempo.co

Kamis, 30 Juli 2020 16:05 WIB

Iklan

Penunjukan Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wali kota Solo oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP memantik kembali pro-kontra menyangkut politik dinasti. Di satu sisi politik dinasti dikhawatirkan menyuburkan nepotisme yang selalu rentan menjadi pintu masuk kolusi dan korupsi.

Dinasti politik juga dianggap berbahaya bagi demokrasi karena membatasi keragaman aspirasi dan partisipasi politik. Tapi ada juga pandangan yang menyatakan tidak relevan berbicara mengenai politik dinasti dalam sistem demokrasi elektoral karena pada akhirnya rakyatlah yang memilih secara langsung. Ini pula jawaban Jokowi saat ditanya soal pencalonan Gibran. Diskusi ini dimasudkan untuk membahas kecenderungan politik dinasti di Indonesia dan peran partai. Bagaimana posisi partai dalam politik dinasti selama ini? Sejauh mana politik dinasti membahayakan demokrasi dan kepentingan orang banyak.

Tim Tempo.co