Presiden Prancis Macron Kerahkan Ribuan Tentara usai Penembakan Pastor di Lyon
Videografer
Editor
Senin, 2 November 2020 06:00 WIB
Pekerja darurat dan tentara mengerahkan pasukan di jalan-jalan Lyon pada Sabtu malam, 31 Oktober, setelah seorang pendeta Ortodoks Yunani ditembak dan terluka oleh seorang penyerang yang kemudian melarikan diri, kata sumber polisi dan saksi mata.
Pastor itu ditembak dua kali sekitar pukul 4 sore (1500 GMT) saat dia menutup gereja, dan dia dirawat di lokasi karena cedera yang mengancam nyawa, kata sumber itu.
Saksi mata mengatakan gereja itu adalah Ortodoks Yunani. Sumber polisi lain mengatakan bahwa pastor itu berkebangsaan Yunani, dan dapat memberi tahu layanan darurat ketika mereka tiba bahwa dia tidak mengenali penyerangnya.
Peristiwa itu terjadi dua hari setelah seorang pria memenggal kepala seorang wanita dan membunuh dua orang lainnya di sebuah gereja di Nice. Dua minggu lalu, seorang guru sekolah di pinggiran Kota Paris dipenggal oleh seorang penyerang berusia 18 tahun yang tampaknya marah oleh gurunya yang memperlihatkan kartun Nabi Muhammad di kelas.
Sementara motif serangan hari Sabtu tidak diketahui, menteri pemerintah telah memperingatkan bahwa mungkin ada serangan militan Islam lainnya. Presiden Prancis Emmanuel Macron telah mengerahkan ribuan tentara untuk melindungi situs-situs seperti tempat ibadah dan sekolah.
Video: BFMTV via Reuters
Sumber Berita/Narasi: Reuters
Editor: Ngarto Februana