Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenaskan, Helikopter Amerika Hancur Ditembak Roket Milisi Suriah

Videografer

Istimewa

Rabu, 4 November 2020 11:00 WIB

Iklan

Sebuah insiden mengerikan terjadi di provinsi Al-Hasakah, Suriah. Satu unit helikopter milik Angkatan Bersenjata Amerika Serikat (US Armed Forces), hancur setelah ditembak jatuh roket milisi Suriah di Pangkalan Udara al-Shadadi, Senin 3 November 2020.

Menurut laporan yang dikutip dari BulgarianMilitary.com, helikopter militer Amerika terbakar saat terbang di wilayah Al-Hasakah sebelum akhirnya jatuh dan hancur. Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui nasib para awak helikopter nahas tersebut.

Dari surat kabar Suriah, Muresalon, diduga penyebab helikopter terbakar dan jatuh bukan karena kerusakan mesin. Helikopter militer ASitu diyakini terkena serangan roket kelompok milisi Suriah. Untuk mendukung klaim tersebut adalah fakta bahwa helikopter terbakar selama penerbangan. Namun, para ahli militer mengatakan bahwa kebakaran karena kerusakan teknis selama penerbangan juga dapat terjadi dan ini tidak hanya berarti hantaman rudal musuh.

Dugaan ini muncul setelah pada Sabtu 24 Oktober 2020, pesawat tanpa awak (drone) militer Amerika menyerang sebuah gedung yang diyakini adalah markas kelompok milisi Suriah, di desa Jakara, provinsi Idlib. Akibat serangan tersebut, 22 orang tewas. Lima korban tewas adalah warga sipil, sementara 17 orang lainnya adalah anggota pemberontak Suriah.

Salah satu dari 17 korban tewas akibat serangan drone militer AS adalah komandan kelompok milisi Hay'at Tahrir Al-Sham, organisasi teroris yang berafiliasi dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan Negara Islam Irak dan Syam (ISIL).

Video: Youtube/Freeway News
Editor: Ridian Eka Saputra