Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Konser Musik Tradisional Jepang

Videografer

Editor

Kamis, 17 Februari 2011 15:47 WIB

Iklan
TEMPO.CO, Jakarta: Musik tradisional Koto, Samisen, dan Shakuhachi dimainkan di salah satu istana Decker St. Petersburg. Musik hanya terdiri dari lima not, yang ditulis oleh huruf bukan not.Mendengarkan musik Hogaku, mirip seperti ritual keagamaan. Disini anda dapat lebih merasakan jiwa orang jepang bukan hanya musik tradisionalnya. Instrumen musiknya sendiri terasa dekat dengan alam. Seruling Sakuhachi dibuat dari bambu memiliki 5 lubang.Samisen mirip dengan kecapi Eropa. Ia terbuat dari kayu mahoni yang dilapisi kulit kucing. Instrumen ini sangat sensitif terhadap perubahan suhu. Bermain Samisen merupakan bagian penting dari kehidupan Geisha dan juga digunakan dalam teater Kabuki tradisional Jepang. Disini sebuah lagu dinyanyikan tentang kekasih yang dirindukan.Koto adalah alat musik bangsawan yang dimainkan di pengadilan. Sebelum pertunjukkan, 13 senar sutra ditata dengan pin khusus. Kuku tiruan dari gading dipakai untuk memperkuat suara. Menggesekkannya ke senar akan menghasilkan suara berbeda. Musisi menampilkan karya mereka pada bagian akhir. Mereka ingin menyampaikan keindahan dan kesedihan dari bagian akhir.Beberapa penonton telah lama ingin mendengarkan musik klasik Jepang.sumber : NTDTV