Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pemudik Ngeyel ke Kabupaten Bogor akan Diisolasi di Tempat Angker

Videografer

Antara

Rabu, 5 Mei 2021 19:34 WIB

Iklan

Satgas COVID-19 Kabupaten Bogor, Jawa Barat, akan mengisolasi pemudik ngeyel ke tempat angker jika positif terpapar COVID-19 saat mengikuti rapid antigen secara mobile mulai 6 Mei 2021.

Kapolres Bogor AKBP Harun di Cibinong, Rabu (5/5), mengatakan bahwa tempat angker tersebut adalah pusat isolasi pasien COVID-19 di Wisma Artha Graha, Desa Cipayung, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor.

"Wah, itu angker tempatnya. Kami saja meninjau ke sana siang-siang ngeri, apalagi malam hari. Nanti kami tempatkan di lokasi yang di paling bawah yang angker banget," kata Harun.

Sekalipun memiliki sertifikat vaksin atau surat rapid antigen dengan hasil negatif COVID-19, dia menegaskan bahwa warga luar Jabodetabek tetap tidak boleh masuk alias diputar balik.

Mantan penyidik di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu menyebutkan delapan titik penyekatan antisipasi mudik yang mulai berlaku efektif pada tanggal 6 Mei 2021.

Delapan titik penyekatan tersebut rencananya di Jasinga perbatasan dengan Lebak, di Parungpanjang perbatasan dengan Tangerang, di Parung perbatasan dengan Depok, di Gunungputri perbatasan dengan Bekasi, di Cileungsi perbatasan dengan Bekasi, di Cibinong perbatasan dengan Depok, di Cigombong perbatasan dengan Sukabumi, serta di Simpang Gadog dari arah Jakarta.

Penyekatan tersebut, kata Harun, akan melibatkan 504 personel gabungan dari unsur TNI, Polri, dan pegawai Pemkab Bogor.

"Rencana personel yang dilibatkan 504 orang, Polri 210 orang, TNI 42 orang, dishub 105 orang, satpol PP 105 orang, dan dinas kesehatan 42 orang," ujarnya.

Menurut dia, pos penyekatan secara nonsetop itu masing-masing terdapat tiga regu personel. Dengan demikian, masing-masing regu bisa menjaga secara bergantian selama 24 jam.

Video: ANTARA 
Editor: Ridian Eka Saputra