Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kerajinan Kulit Ular, Begini Pembuatannya

Videografer

Editor

Rabu, 14 Januari 2015 13:24 WIB

Iklan
TEMPO.CO, Banyuwangi: Fashion dari kulit ular begitu indah. Dompet warna-warni, tas, sampai sepatu terbuat dari kulit ular. Walau harganya mahal, minat masyarakat terhadap fashion yang satu ini cukup tinggi. Tak heran jika perajin mendapat banyak pesanan. Contohnya UD Cobra Sakti, Banyuwangi, Jawa Timur, yang setiap bulan menerima order hampir 500 produk kerajinan dari kulit ular.UD Cobra Sakti memperoleh pasokan ular hidup dari sejumlah pemburu ular di daerahnya, selain mendatangkan kulit ular kering dari Sumatra dan Kalimantan. Ular yang diburu adalah jenis sanca kembang, yang tidak dilindungi undang-undang. Harga per meter ular berikut kulitnya sekitar Rp 60 ribu.Pembuatan samak kulit ular hingga menjadi produk fashion membutuhkan waktu dua hari. Awalnya kulit ular direndam berbagai warna, mulai merah, cokelat, hitam, dan natural. Lalu kulit dijemur hingga kering. Tahap berikutnya adalah meluruskan kulit dengan menggosokkan ke batang besi. Agar permukaan menjadi lebih tipis, samak kulit dihaluskan dengan mesin khusus. Permukaan kulit kemudian dilumuri minyak agar mengkilap, lalu dijemur sebentar hingga kering. Proses terakhir adalah menyetrika permukaan kulit agar lebih halus. Samak kulit ular berbagai warna inilah siap dibentuk menjadi berbagai produk fashion.Samak kulit ular kemudian dijahit menjadi berbagai kebutuhan, seperti tas, dompet, ikat pinggang, sepatu, dan jaket. Inilah tas-tas cantik yang diproduksi UD Cobra Sakti. Menurut pemiliknya, Rima Novida Ayu Lian, dia bisa menghasilkan 500 item produk tiap bulannya. Harga produk-produk tersebut paling murah antara Rp 150 ribu seperti dompet dan sepatu. Sedangkan tas wanita dibanderol Rp 1 juta. Kerajinan-kerajinan tersebut seluruhnya dipasok ke sejumlah toko kerajinan di Bali dan diekspor ke Eropa.Video Jurnalis: IKA NINGTYASEditor: NGARTO FEBRUANANarator: NIA PRATIWIMusik: "Thinking of Her", JewelBeat, Standard License