Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ini Penampakan Bangunan Hancur akibat Ledakan Dahsyat Guncang Kabul Afganistan

Kamis, 5 Agustus 2021 00:05 WIB

Iklan

Sebuah ledakan besar melanda ibukota Afghanistan Kabul pada Selasa malam, menewaskan delapan warga sipil dan melukai lebih dari 20, kata pemerintah Afghanistan.

Ledakan terjadi di distrik polisi 10 Kabul sekitar pukul 20:00. Menurut pernyataan terbaru yang dikeluarkan oleh juru bicara Kementerian Dalam Negeri Mirwais Stanekzai, delapan warga sipil tewas dalam serangan itu, dan lebih dari 20 lainnya terluka.
Setelah ledakan, kepulan asap membubung di atas kota. Tembakan berlangsung selama beberapa jam, di mana ada tiga ledakan kecil lagi.

Serangan itu terjadi di dekat kediaman penjabat Menteri Pertahanan Bismillah Mohammadi. Para penyerang meledakkan sebuah bom dan memasuki rumah tetangga Mohammadi dan berhadapan dengan pasukan keamanan di sana. Kedua belah pihak terlibat baku tembak selama sekitar lima jam. Saksi mata mengatakan kondisi di lokasi sangat buruk. Tempat tinggal tempat kejadian hampir habis terbakar. Selain itu, struktur luar bangunan di area yang luas di sekitarnya juga rusak.

Menurut sebuah pernyataan dari Kementerian Pertahanan, sebuah bom mobil yang sarat dengan bahan peledak memulai ledakan pertama, yang diikuti oleh beberapa ledakan granat.

Distrik Polisi 10 terletak di pusat kota, dengan fasilitas perumahan dan tempat tinggal yang padat. Banyak tempat tinggal pejabat senior dan institusi asing duduk di sini.

Seorang juru bicara Kementerian Pertahanan mengatakan bahwa Menteri Pertahanan tidak berada di kediamannya pada saat ledakan dan anggota keluarganya juga tidak terluka.

Video/Narasi: China Central Television
Editor: Ngarto Februana