Iklan
TEMPO.CO, Bandung: Jembatan lama Rajamandala di perbatasan Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Cianjur ini menjadi pilihan lokasi para pegiat olahraga ekstrem rope jump dalam komunitas Pushing Panda. Berbagai peralatan dan sistem pengamanan disiapkan untuk melakukan lompatan dari jembatan yang tingginya kurang lebih 30 meter tersebut.Sebelum melompat, mereka memakai full body harnes untuk keselamatan. Mereka menggunakan peralatan panjat tebing untuk keselamatan. Dibutuhkan nyali dan fisik yang sehat untuk olahraga ini. Sepintas olahraga ini seperti bungee jumping. Perbedaannya dilihat dari jenis tali yang digunakan dan exit point-nya. Jika bentuk lompatan bungee jumping dilakukan secara sejajar, rope jump ini dilakukan secara swing diagonal.Selain menguji mental dan keberanian, olahraga ini juga dapat menghilangkan kepenatan pada rutinitas sehari-hari. Hal tersebut diakui Irfan Nasution yang baru pertama kali melakukan lompatan ini.Mereka memiliki cara yang unik untuk menentukan urutan lompatan. Caranya mengundi urutan di antara para peserta yang akan melompat, yang tentu akan menambah ketegangan di antara mereka. Selain itu, sebelumnya diadakan briefing terlebih dahulu agar peserta paham dengan teknis lompatan yang menjamin keselamatan ini. Jurnalis Video: DICKY ZULFIKAR NAWAZAKIEditor: DWI OKTAVIANEMusik Ilustrasi: "Metallic Punk full mix." JewelBeat
Video Terkait
-
Perpustakaan Starfield di Seoul, Surga Bagi Para Pecinta Buku
12 November 2022
-
Pecahkan Rekor Berlari Mengiringi Mobil Mini 4WD Sejauh 20 Kilometer
11 September 2022
-
Serunya Konvoi Berkendara Bareng Kucing Kesayangan
28 Agustus 2022
-
Deretan Ikan Hias Air Tawar Termahal di Dunia
6 Agustus 2022
Video Lainnya