Memaksimalkan Potensi Bahari Kabupaten Wajo

Kabupaten Wajo sudah eksis sejak Kerajaan Wajo berdiri pada 623 tahun yang lalu. Kabupaten Wajo terletak di Provinsi Sulawesi Selatan. Daerah dengan julukan Kota Sutera ini penduduknya didominasi oleh suku Bugis. Sejak 15 Februari 2019, Kabupaten Wajo dipimpin oleh Bupati Amran Mahmud 

Dr. H. Amran Mahmud, S.Sos, M.Si lahir di Sengkang, 11 April 1970. Ia aktif dalam berbagai kegiatan organisasi sebagai Ketua PD Muhammadiyah Wajo, Direktur Wajo Computer Center (WCC), Pembina DPD IGHI Kabupaten Wajo, dll. Sebelum menjabat sebagai Bupati, Amran pernah menjabat sebagai Wakil Bupati pada periode 2009-2014 bersama Bupati Andi Burhanuddin Unru. Selama menjabat sebagai Bupati Wajo, Amran memiliki visi misi yakni Pamase (Pemerintah Amanah Menuju Wajo Maju Sejahtera). 

Untuk mewujudkan visi misinya, Amran juga membuat berbagai program salah satunya dengan digitalisasi mulai dari layanan publik dan pengelolaan keuangan. Selain itu, ia juga memaksimalkan potensi bahari di Kabupaten Wajo. Seperti yang kita tahu, Kabupaten Wajo memiliki laut di batas sebelah timur dengan garis pantai 103 km. Dari 14 kecamatan, ada 6 kecamatan yang berada di tepi laut dengan penduduk sebanyak 50.601 jiwa yang tinggal di sana. Pada sepanjang garis pantai itu terdapat kawasan budi daya tambak dan perikanan tangkap.

“Kabupaten berbatasan dengan Teluk Bone sehingga dengan demikian memiliki wilayah pesisir dengan garis pantai 103km. Kemudian Kabupaten Wajo juga memiliki Danau Tempe kurang lebih 16 ribu hektar yang merupakan salah satu danau terbesar di Sulawesi. Keduanya menjadi sumber usaha budidaya perikanan masyarakat,” ungkap Amran.

Apa saja strategi Bupati Amran Mahmud dalam memaksimalkan potensi sumber daya alam khususnya sektor kelautan dan perikanan di Kabupaten Wajo guna meningkatkan perekonomian daerahnya? Lalu, bagaimana langkah dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia di sana? Simak bincang-bincang eksklusif kami bersama Bupati Wajo dalam program Teras Negeri.