Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dampak Larangan Ekspor CPO, Petani Sawit Klaim Merugi Rp 250 Miliar

Videografer

Reuters

Senin, 9 Mei 2022 22:59 WIB

Iklan

Serikat Petani Indonesia (SPI) mengatakan larangan sementara ekspor crude palm oil (CPO) dan turunannya membuat para petani kelapa sawit merugi hingga Rp 250 miliar. Ketua Umum SPI Henry Saragih mengatakan kerugian tersebut hanya dihitung dari petani yang menjadi anggota organisasi saja.

Dia menuturkan, perhitungan tersebut mulai dari tanggal 23-28 April 2022. Mengingat saat itu sinyal pelarangan sementara ekspor bahan baku minyak goreng berimbas pada penurunan harga tandan buah segar (TBS).

SPI mencatat penurunan 30-50 persen harga TBS sejak pengumuman larangan sementara ekspor tersebut. Berdasarkan data miliknya, harga TBS semula di kisaran Rp 3 ribu per kilogram menjadi anjlok ke Rp 1.500-1.600 per kilogram.

Harga yang terjun bebas itu membuat pendapatan petani pun berkurang drastis. “Terasa tentunya, apalagi kalau lebaran kemarin orang yang dapat harga Rp 3 ribuan tiba-tiba cuma jadi Rp 1.500-an, kan berkurang harga hampir separuhnya. Bahkan di tempat lain katanya ada yang sempat tidak terjual,” tuturnya.

Henry menuturkan pengolahan terhadap TBS sebaiknya dalam waktu 24 jam sejak panen. Jika melewati, maka petani terpaksa membuangnya atau dijadikan sebagai kompos.

Foto: Reuters

Editor: Ridian Eka Saputra