Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sambut KAA, Perempuan Bandung Renovasi Gedung Swarha

Videografer

Editor

Senin, 13 April 2015 14:08 WIB

Iklan
TEMPO.CO, Bandung : Di Kota Bandung, terdapat sejumlah gedung bersejarah yang berperan penting pada Konferensi Asia-Afrika pada tahun 1955 silam. Salah satunya Gedung Swarha, gedung ini digunakan para jurnalis yang hendak meliput Konferensi Asia-Afrika untuk menginap. Jelang Peringatan Konferensi Asia-Afrika ke-60 ini, Gedung Swarha direnovasi. Gedung Swarha ini adalah milik pribadi warga Bandung sehingga renovasi hanya dilakukan pengecatan ulang sisi luar gedung saja. Pengecatan tersebut bukanlah dilakukan oleh pemerintah daerah, melainkan warga Bandung yang mengatasnamakan Perempuan Bandung Bersatu. Mereka merupakan perempuan dari berbagai kalangan di Kota Bandung yang ingin mempercantik kota. Pada Kesempatan ini mereka berkontribusi pada peringatan KAA ke-60 dengan mengumpulkan dana untuk renovasi Gedung Swarha tersebut.Helvi Baskoro, Selaku Ketua Umum Perempuan Bandung Bersatu mengatakan sebelumnya ia merasakan kurang nyaman dengan kondisi Gedung bersejarah yang tidak terawat ini. Membutuhkan dana yang cukup besar untuk melakukan pengecatan bangunan 5 lantai ini. Selain itu waktu pengecatan pun dilakukan selama tiga minggu. Sebagai Bendahara Perempuan Bandung Bersatu, Nancy Santoso mengatakan mereka mengumpulkan dana hingga Rp 45 Juta untuk melakukan renovasi tersebut. Gedung Swarha tepat berada di samping Masjid Agung kawasan alun-alun Kota Bandung. Dengan kondisinya yang cantik, diharapkan masyarakat yang berkunjung ke alun-alun Bandung dapat mengingatnya sebagai Gedung Bersejarah Konferensi Asia-Afrika. Videografer : Dicky Zulfikar NawazakiEditor/Narator : Dwi OktavianeMusik ilustrasi : "My One True Love full mix", JewelBeat