Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Universitas Andalas Kembangkan Gandum di Indonesia

Videografer

Editor

Selasa, 5 Mei 2015 18:12 WIB

Iklan
TEMPO.CO, Solok: Triticum sativum atau yang lebih kita kenal dengan gandum merupakan tanaman padi-padian yang hidup di iklim subtropis. Tetapi saat ini Universitas Andalas, Sumatera Barat, sudah melakukan penelitian dan pengembangan gandum di Indonesia yang memiliki iklim tropis dengan curah hujan yang tinggi. Sejak 2011 Fakultas Pertanian Universitas Andalas sudah mengembangkan gandum seluas tiga hektare di dataran tinggi nagari Alahan Panjang Kabupaten Solok Sumatera Barat. Pengembangan ini hasil kerja sama antara Universitas Andalas dan Osivo, perusahaan benih dari Slovakia. Tanaman subtropis tersebut dapat tumbuh dengan baik di dataran tinggi nagari Alahan Panjang yang berketinggian 1.620 meter di atas permukaan laut. Pengembangan gandum di Indonesia terkendala oleh curah hujan yang tinggi dan tersedianya benih. Pengembangan gandum di Indonesia sangat penting karena Indonesia menjadi negara pengimpor gandum terbesar di Asia Tenggara dengan impor sebesar 7,5 ton per tahun.Menurut Ketua Tim Gandum Universitas Andalas, Indonesia punya cukup potensi karena bisa menghasilkan gandum 3 hingga 5 ton per hektare. Sedangkan di negara asalnya, gandum bisa mencapai 8 ton per hektare. Pengembangan gandum layaknya menanam padi di lahan kering, tumbuhnya mudah dan tidak mudah terserang hama penyakit sehingga biaya perawatannya tidak mahal. Tanaman gandum sendiri siap dipanen dalam waktu tiga bulan. Tujuan pengembangan ini ingin mensosialisasi bahwa tanaman gandum juga dapat ditanam di Indonesia dan agar para petani tahu tanaman gandum. Hasil panen ladang gandum Universitas Andalas sebagian dijadikan bibit dan sebagian diolah menjadi roti dan bubur gandum.Jurnalis Video: FebriantiEditor/Narator: Ridian Eka Saputra