Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Agro Eduwisata FMSRB

Videografer

dok.

Editor

Lourent

Senin, 5 September 2022 20:00 WIB

Iklan

Sepasang suami istri yang tinggal di Desa  Sukanegara, Kecamatan Gunung Kencana menjalani hari lebih berwarna setelah Agro Eduwisata FMSRB didirikan. Yana, sang suami merupakan seorang petani kebun yang tergabung dalam Kelopok Tani Wanatani. Sementara sang istri, Rida, berjualan kelontong di area parkir wisata Bukit Curahem.

Tiap hari, ada saja pengunjung yang menikmati keindahan topografi Gunung Kencana dari Kawasan Bukit Curahem dengan tiket kisaran Rp 5000/orang ini.    Bukit Curahem menjadi contoh Kawasan konservasi yang ditambahkan elemen ekonomi dan edukasi dan berlabel eko eduwisata. Lahan perkebunan yang terletak tepat di lereng–lereng bukit dan tersebar di barisan Gunung Kencana menjadikan kawasan bukit Curahem sebagai kawasan konservasi.

Fasilitas Bukit Curahem yang terletak di ketinggian 800 meter di atas permukaan laut cukup lengkap, di antaranya tersedia area parkir kendaraan, warung UMKM, gazebo, rumah pohon, toilet umum, musala, meeting outdoor, spot swafoto, homestay, dan camping area.  Kabupaten Lebak merupakan Salah satu wilayah terpilih untuk mengembangkan program Flood Management in Selected River Basins (FMSRB) Dari Kementerian Pertanian.

FMSRB merupakan inisiasi dari Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian (Kementan). Program FMSRB mencakup pengembangan dan rehabilitasi jaringan irigasi, serta memberdayakan secara langsung kelompok tani dengan ditopang teknik budidaya yang benar.



Video Terkait