Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cuma Modal Rp 500 Ribu, Perajin Sepatu Ini Tembus Turki

Videografer

Editor

Jumat, 15 Mei 2015 12:28 WIB

Iklan
TEMPO.CO, Serang: Dengan bermodalkan Rp 500 ribu, sebuah industri rumahan yang memproduksi sepatu di Kampung Ranca Sumur, Desa Sindangsari, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang Banten, berhasil memasarkan produk sepatu hingga ke pasar internasional seperti Turki.Muhdi, perajin sepatu asal Kabupaten Serang Banten ini, awalnya merintis usaha rumahan sepatu sejak tahun 2005.Muhdi mempunyai keterampilan membuat sepatu sejak bekerja di pabrik sepatu di Jakarta Barat. Pada tahun 2005 Muhdi memilih keluar dari pabrik sepatu dan kemudian mendirikan industri rumahan kerajinan sepatu bersama istrinya dengan modal Rp 500 ribu. Beragam jenis sepatu pun dihasilkan, dengan sembilan pekerja yang merupakan pemuda di sekitar rumahnya. Semua proses pembuatan sepatu dari membuat pola sepatu hingga pengepakan dilakukan di tempat ini.Hanya mengandalkan sembilan pekerja dan dengan menggunakan alat yang masih tradisional, dalam sehari Muhdi mampu menghasilkan ratusan pasang sepatu, khususnya sepatu wanita.Bahkan Muhdi kerap menerima pesanan dari sejumlah perusahaan sepatu ternama.Sepatu yang diproduksi Muhdi mampu menembus pasar internasional seperti Turki, dan sejumlah kota di Indonesia seperti Jakarta, Makassar, Manado.Dalam sebulan home industri milik muhdi ini mampu meraup omset 4 hingga tujuh juta rupiah.Kesulitan yang dihadapi Muhdi adalah pinjaman modal, dan proses pembayaran dari pemesan yang dilakukan tiga bulan sekali. Ini yang membuat industri rumahan ini kesulitan untuk membeli bahan baku serta molornya gaji pekerja.Kini Muhdi berharap ada kemudahan mendapatkan modal agar usahanya yang sudah digeluti sepuluh tahun ini bisa berkembang dan bisa membuka lapangan pekerjaan bagi warga setempat.Jurnalis Video: Darma WijayaEditor/Narator: Ngarto Februana