TEMPO.CO, Surabaya: Program Tol Laut Presiden Joko Widodo selangkah lebih maju usai terminal Teluk Lamong yang terletak di Surabaya, Jawa Timur resmi dioperasikan. Teluk Lamong merupakan pelabuhan semiotomatis pertama dan ramah lingkungan di Indonesia yang merupakan perluasan dari Pelabuhan Tanjung Perak yang mengalami kelebihan kapasitas 2,1 juta TEUs. Nilai investasi pembangunannya mencapai Rp 4,1 triliun.Pada tahap pertama pembangunan Terminal Teluk Lamong memiliki luas 40 hektar yang dibangun sejak tahun 2010 dan selesai pada tahun 2014. Nantinya terminal ini akan digunakan untuk melayani petikemas domestik, petikemas internasional, dan curah kering dengan standar pangan. Teluk Lamong ditargetkan memiliki kapasitas 500 ribu TEUs petikemas domestik dan 1 juta TEUs petikemas internasional.Terminal Teluk Lamong disebut sebagai terminal tercanggih karena menggunakan sistem operasi otomatis. Teluk Lamong tidak menggunakan Rubber Tyred Gantry sebagai alat pemindah kontainer. Penggantinya adalah Automatic Stacking Crane yang dapat mengefisiensi biaya dan tenaga kerja.Selain ramah lingkungan, kapal-kapal yang akan merapat di Teluk Lamong dijanjikan tak perlu antre alias zero waiting time karena telah didukung oleh Terminal Operating System. Pelayanan yang diberikan di Teluk Lamong pun semakin didukung oleh selesainya revitalisasi Alur Pelayaran Barat Surabaya. Hal ini diprediksi akan semakin meningkatkan daya saing Indonesia sebagai negara maritim sekaligus menekan biaya logistik dan transportasi.Jurnalis Video : ARTIKA RACHMI FARMITAEditor/Narator : RYAN MAULANA