TEMPO.CO, Makassar: Perwakilan sejumlah organisasi keagamaan, seperti Majelis Ulama Indonesia, Parisada Hindu Dharma Indonesia, Wali Umat Buddha Indonesia, dan Persekutuan Gereja Indonesia mengunjungi pengungsi Rohingya di Pondok Merah, Jalan A.P. Pettarani III, Makassar, Minggu, 31 Mei 2015. Kedatangan organisasi keagamaan itu untuk untuk memberi dukungan kepada para pengungsi.Dalam kunjungan itu, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sulawesi Selatan, Rahim Yunus, mengatakan akan melakukan pendampingan kepada sekitar 200 pengungsi Rohingya di Makassar. Ketua Wali Umat Buddha Indonesia (Walubi) Sulawesi Selatan, Yongris Lao, mengatakan kehadiran pengungsi Rohingya di Indonesia jangan sampai menjadi bibit perpecahan antara umat beragama di Indonesia. Karena tindakan umat Buddha di Myanmar tidak ada hubungannya dengan umat Buddha di Indonesia.Dia berharap, agar warga Indonesia bisa memahami masalah yang dihadapi pengungsi Rohingya yakni pemerintah Myanmar tidak mau mengakui kewarganegaraan Rohingya. Tapi masyarakat di sana diajak terlibat untuk membenci Rohingya.Yongris berharap rakyat Indonesia tidak terprovokasi dan tetap menjaga harmonisasi di antara sesama umat beragama di Indonesia. Semua agama harus ikut membantu menyelesaikan masalah Rohingya.Sementara itu, biksu dari Sangha Theravada Indonesia, Siriratano Thera, menyatakan keprihatinannya atas masalah yang dialami pengungsi Rohingya. Jurnalis Video: Muhammad YunusEditor: Ngarto FebruanaNarator: Ryan Maulana