Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menilik Keunikan Bamboo Dome, Bangunan Bambu Tempat Makan Siang G20

Jumat, 18 November 2022 15:00 WIB

Iklan

Sebuah bangunan berbahan bambu bernama Bamboo Dome di Apurva Kempinski, Nusa Dua menjadi satu sorotan menarik di tengah perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20 Bali. Bangunan di tepi pantai itu menjadi lokasi Presiden Joko Widodo menikmati santap siang makanan khas Indonesia bersama dengan para pemimpin dan delegasi G20.

Bamboo Dome itu merupakan kreasi kolaborasi visual creative consultant KTT G20 Elwin Mok, desainer Rubi Roesli dan Dosen Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) yang juga pakar bambu

Ashar Saputra. "Bamboo Dome itu dibangun menggunakan bambu apus, sementara sebagai penyangganya memakai bambu petung dari Tabanan yang dibawa ke Gianyar untuk digarap oleh perajin," kata dia, Kamis, 17 November 2022.

Ide pembuatan bangunan dengan bahan utama bambu ini karena ingin mencari sesuatu yang unik sekaligus aman. "Bambu dipilih karena memiliki keunikan sebagai bahan yang mudah dibentuk melengkung karena sifatnya yang lentur dan elastis," kata Ashar.

Selain itu, menurut Ashar, bangunan bambu dikenal kuat atau tahan terhadap guncangan gempa. "Saat dunia sedang tren hal artifisial (buatan), justru Bali masih memiliki yang original, maka bambu jadi pilihan bahan karena sudah menjadi keseharian masyarakat Bali,” ujarnya.

Ashar mengatakan pengerjaan Bamboo Dome dimulai dari menentukan pondasi, menyusun lengkung-lengkung utama sampai keseluruhan dapat diuji karena strukturnya lengkung. Pembuatan bangunan ini memiliki tantangan tersendiri, yaitu dalam membentuk lengkungan yang estetik, namun segi keamanan tetap bisa tercapai.

Untuk menyiapkan bangunan yang estetik dan aman itu, para penggiat dan perajin bambu hanya disediakan tiga pekan untuk menyelesaikannya. Tim pun harus terus memastikan keamanannya karena pekerjaannya cukup banyak dan harus zero tolerance.

"Keamanan ini terkait keamanan struktur bangunan,” kata Ashar.

Ashar mengungkapkan ada satu momen yang ia sebut sebagai moment of truth dalam proses pengerjaan Bamboo Dome. Satu hari sebelum Presiden Jokowi melakukan cek lokasi, saat itu di Nusa Dua terjadi hujan yang sangat lebat dan angin yang sangat kencang selama dua jam.

Ia berada persis di bawah bangunan yang sedang dikerjakan sembari memperhatikan seluruh bangunan dan kondisi seluruh struktur bangunan masih stabil dan tetap kokoh walau diterpa hujan dan angin kencang. "Saat itu kami menjadi yakin dengan keamanan struktur bangunan Bamboo Dome yang hampir 100 persen pengerjaannya, ketika bangunan itu langsung diuji oleh alam,” kata Ashar.

Bamboo Dome atau kubah bambu itu pun menjadi saksi perbincangan para kepala negara dalam rangkaian KTT G20.

Video: YouTube/Sekretariat Presiden

Editor: Ridian Eka Saputra