Iklan
TEMPO.CO, Makassar: Pengungsi Rohingya di Kota Makassar menjalankan ibadah puasa dengan sederhana. Wisma tempat mereka ditampung, suasana terlihat sepi sepanjang Ramadan. Pengungsi yang jumlahnya ratusan orang lebih itu memilih tinggal di dalam kamar.Untuk sahur dan buka, para pengungsi meramu sendiri menunya. Tidak ada dapur umum atau bantuan dari pemerintah agar pengungsi bisa sahur dan berbuka bersama-sama.Mohammad Toyeb, pengungsi Rohingya di Wisma Budi Jalan Harimau Kecamatan Mamajang Kota Makassar, mengatakan, untuk menu sahur, pengungsi biasa makan nasi dan lauk pauk seadanya, seperti ikan dan ayam. Tapi untuk berbuka puasa, para pengungsi punya menu khas. Makanannya disebut kacang kuda, terbuat dari mI, kentang, kacang, campuran sayur, dan kuah kari ayam. Menurut Toyeb, ini sudah menjadi menu wajib berbuka.Setelah berbuka, pengungsi biasa melaksanakan ibadah salat maghrib di wisma dan di masjid. Sementara untuk salat tarawih, pengungsi terbiasa melakukannya di masjid bersama penduduk setempat. Jurnalis Video: Muhammad YunusEditor/Narator: Ngarto FebruanaMusik: "Of Eastern Origin" oleh JewelBeat
Video Terkait
-
Pemkot Lhoksumawe Relokasi Imigran Rohingya
13 Juli 2020
-
2 Wartawan Reuters Dijebloskan ke Penjara Myanmar
4 September 2018
-
Perjuangan Pengungsi Rohingya Mencari Air Bersih
29 Juni 2018
Video Lainnya