Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Begini Pengungsi Rohingya Sahur dan Berbuka Puasa

Videografer

Editor

Rabu, 24 Juni 2015 22:40 WIB

Iklan
TEMPO.CO, Makassar: Pengungsi Rohingya di Kota Makassar menjalankan ibadah puasa dengan sederhana. Wisma tempat mereka ditampung, suasana terlihat sepi sepanjang Ramadan. Pengungsi yang jumlahnya ratusan orang lebih itu memilih tinggal di dalam kamar.Untuk sahur dan buka, para pengungsi meramu sendiri menunya. Tidak ada dapur umum atau bantuan dari pemerintah agar pengungsi bisa sahur dan berbuka bersama-sama.Mohammad Toyeb, pengungsi Rohingya di Wisma Budi Jalan Harimau Kecamatan Mamajang Kota Makassar, mengatakan, untuk menu sahur, pengungsi biasa makan nasi dan lauk pauk seadanya, seperti ikan dan ayam. Tapi untuk berbuka puasa, para pengungsi punya menu khas. Makanannya disebut kacang kuda, terbuat dari mI, kentang, kacang, campuran sayur, dan kuah kari ayam. Menurut Toyeb, ini sudah menjadi menu wajib berbuka.Setelah berbuka, pengungsi biasa melaksanakan ibadah salat maghrib di wisma dan di masjid. Sementara untuk salat tarawih, pengungsi terbiasa melakukannya di masjid bersama penduduk setempat. Jurnalis Video: Muhammad YunusEditor/Narator: Ngarto FebruanaMusik: "Of Eastern Origin" oleh JewelBeat