Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Natuna Pulau Sejuta Keramik

Videografer

Editor

Jumat, 26 Juni 2015 18:37 WIB

Iklan
TEMPO.CO, Natuna:Pulau Natuna.... yang merupakan salah satu pulau terluar di Indonesia yang terletak di barat laut Pulau Kalimantan dan termasuk didalam wilayah provinsi kepulauan Riau. Natuna sebagai kota kabupaten yang di kelilingi perairan luas memiliki banyak potensi alam dan perikanan . Selain itu perairan Natuna juga menyimpan banyak peninggalan bersejarah berupa kapal karam dan barang muatan seperti keramik.Kemahsyuran nama Natuna tidak terlepas dari banyaknya ditemukan keramik-keramik baik di darat maupun di dasar laut. bahkan di pinggir pantai dengan mudah kita jumpai pecahan-pecahan keramik.Untuk mengetahui lebih dalam mengenai temuan-temuan arkelogi bawah laut tersebut, pihak Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan kebudayaan melakukan survei dan pemetaan Cagar Budaya Bawah Air di perairan Natuna pada 19-27 Mei 2015.Penelusuran temuan Cagar Budaya Bawah Air di perairan Natuna ini tak lepas dari informasi seorang nelayan Desa Telok Buton bernama Muhamad. Tim Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman dibantu Balai Pelestarian Cagar Budaya Batusangkar Sumatera Barat serta peneliti dari Balai Arkeologi Medan memulai penyelaman ke perairan teluk Buton.Setelah semua peralatan selam dan perlengkapan untuk survey dan pemetakan bawah air siap, tim menuju lokasi Situs Selancuk yang berada di perairan Teluk Buton.Butuh waktu satu jam dengan menggunakan kapal kayu untuk mencapai lokasi yang dituju.Didukung dengan cuaca yang bagus serta jarak pandang 5 sampai 8 meter, membuat penyelaman dengan kedalaman 12 hingga 15 meter bisa berjalan dengan baik.Dalam penyelaman ini terbagi mejadi tiga sorti. Sorti pertama bertugas untuk memberi tanda atau baseline disekitar temuan. selanjutkan Sorti kedua untuk memasang besi atau patok. untuk Sorti ketiga melaksanakan tugas mendokumentasikan dan mengambil sample keramik yang nantinya akan diteliti oleh tim Pusat Arkeologi Nasional.Hasil temuan keramik dari situs Selancuk kemudian dibawa ke Prof. Nanik Harkantiningsih selaku peneliti dari Pusat Arkeologi Nasional yang saat yang sama juga berada di Pulau Natuna untuk menelusuri temuan yang ada di darat.Prof. Nanik Harkantiningsih menjelaskan bahwa temuan keramik dari situs selancuk merupakan dari masa Dinasti Tsong. Dari banyaknya temuan keramik di situs selancuk bisa digambarkan bahwa pulau natuna pernah mencapai kejayaan jalur perdagangannya pada abad ke 12 hingga 13.Videografer : Denny SugihartoUnderwater Videografer : Henry PurbaNarator : Dwi Oktaviane