Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Inilah Kawasan Anti-Go-Jek yang Wajib Diwaspadai Driver Go-Jek

Videografer

Editor

Minggu, 16 Agustus 2015 19:16 WIB

Iklan
TEMPO.CO, Jakarta: Di tengah animo masyarakat yang ingin bergabung bersama Gojek dan Grabbike, ternyata masih banyak ditemukan spanduk-spanduk yang menolak kehadiran Gojek ataupun Grabbike di wilayah ojek pangkalan. Alasannya pun beragam, contohnya di kawasan Rawajati, Jakarta Selatan ini. Ojek pangkalan di daerah Rawajati ini melarang Gojek ataupun Grabbike untuk masuk dan mengambil penumpang di wilayah Rawajati Jakarta selatan ini karena mereka mengaku pendapatannya berkurang seiring menjamurnya driver Gojek ataupun Grabbike dan beralihnya para pelanggan ojek pangkalan ke Gojek ataupun Grabbike. Lain halnya dengan ojek pangkalan yang berada di kawasan Siaga Raya Jakarta Selatan ini. Mereka melarang Gojek ataupun Grabbike untuk masuk dan mengambil penumpang selain karena pendapatannya yang menurun drastis, mereka juga pernah mendapati salah seorang driver mengambil penumpang tanpa menggunakan aplikasi. Para ojek pangkalan bukannya tidak pernah diajak bergabung ke Gojek ataupun Grabbike. Mereka pernah ditawari ikut bergabung bersama Gojek ataupun Grabbike akan tetapi mereka menolaknya. Alasannya pun beragam mulai dari keberatan dengan sistem bagi hasil yang diterapkan, ada juga yang menganggap jika mereka bergabung bersama Gojek ataupun Grabbike mereka akan saling serobot dalam mendapatkan penumpang. Hal ini pun membuat driver Gojek harus lebih berhati-hati saat akan mengambil penumpang. Contohnya Eko, driver Gojek, yang baru bergabung bersama Gojek ini pernah mengalami intimitasi oleh oknum ojek pangkalan saat dirinya sedang mengantarkan order ke lokasi pelanggan Gojek. Masyarakt pun menilai tindakan oknum ojek pangkalan yang melarang Gojek ataupun Grabbike yang akan mengambil penumpang di kawasan mereka adalah sikap yang tidak fair. Hanifah Maydina, mahasiswi ini, mengaku lebih memilih naik Gojek karena lebih terjamin keamanannya dan harganya lebih murah ketimbang ojek pangkalan. Ditemui di kesempatan yang berbeda, CEO Gojek, Nadeim Makarim, mengatakan bahwa tindakan tersebut adalah tindak pidana dan menyerahkan kasus tersebut ke pihak kepolisian. Ia juga menyampaikan kepada para driver Gojek untuk cukup menggunakan aplikasi saja untuk mendapatkan penumpang. Jurnalis Video/Editor: RIDIAN EKA SAPUTRA