Bilik Berjalan Sambangi Pasien untuk Coblosan Pilkada

TEMPO.CO, Serang: Puluhan pasien yang tengah dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Banten, Rabu siang menggunakan hak suara mereka dalam pilkada serentak Kabupaten Serang Banten. Petugas mendatangi para pasien dengan menggunakan bilik suara berjalan agar kerahasiaan pemilih tetap terjaga saat melakukan pencoblosan. Tercatat sebanyak 40 lebih pasien yang tengah dirawat RSUD Banten bisa menggunakan hak suara mereka dalam pemilihan umum kepala daerah serentak pada 9 Desember 2015. Petugas KPU Kabupaten Serang Banten dan petugas PPK, bersama Panwaslu setempat dan petugas kepolisian mendatangi para pasien untuk membantu mereka mendapatkan haknya dalam pemilihan Bupati Serang Banten. Pencoblosan dikawal ketat oleh petugas kepolisian dan petugas Panwaslu Kabupaten Serang untuk menghindari kecurangan.Selain memberikan surat suara, petugas juga membantu menutup proses pencoblosan dengan menggunakan bilik suara berjalan, agar kerahasiaan dalam menggunakan hak suara para pasien tetap terjaga.Mendapat kedatangan para petugas TPS berjalan tersebut, para pasien terlihat antusias menggunakan hak suaranya meski dalam kondisi tengah sakit. Sebelumnya para pasien yang mayoritas berasal dari Kabupaten Serang ini khawatir kehilangan hak suaranya dalam pemilihan Bupati Serang.Menurut Idrus, Komisinoner KPU Kabupaten Serang dari Divisi Teknis dan Sosialisasi, pencoblosan untuk para pasien tersebut dilakukan sebagai upaya jemput bola KPU pada warga yang tengah berhalangan datang ke TPS. Hal ini dilakukan untuk menambah partisipasi masyarakat pada pilkada serentak yang berhalangan hadir karena sakit. Selain itu, juga untuk memenuhi hak suara masyarakat dalam menyumbangkan suaranya pada pilkada serentak.Dalam pilkada serentak tahun 2015, di Provinsi Banten tengah dilakukan pesta demokrasi di 4 kabupaten/kota, Kabupaten Serang, Pandeglang, serta Kota Tangerang Selatan dan Cilegon. Berdasarkan pemantauan, jalannya pilkada serentak di 4 kabupaten/kota tersebut berjalan lancar.Jurnalis Video: Darma WijayaEditor dan Narator: Ngarto Februana