Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Lagi, Puluhan Orang Menghilang Diduga Terkait Gafatar

Videografer

Editor

Senin, 18 Januari 2016 12:33 WIB

Iklan
TEMPO.CO, Serang: Sebanyak 23 orang dari 4 kepala keluarga di Cibungur Pasir, Kecamatan Rangkas Bitung, Kabupaten Lebak, Banten menghilang. Puluhan orang tersebut diketahui menghilang sejak empat bulan lalu, diduga terkait dengan organisasi Gafatar. Salah satu orang yang hilang adalah Muhaimin, seorang Pegawai Negeri Sipil pada Dinas Sumber Daya Air, Kabupaten Lebak. Diketahui Muhaimin meninggalkan rumah dengan membawa istri dan kedua anaknya.Tidak hanya Muhaimin, seorang warga lainya yakni Sulaiman juga menghilang sejak empat bulan lalu, rumah Sulaiman atau yang dikenal Maman nampak sepi hanya terlihat kerabatnya yang mengisi rumah. Diketahui Maman juga melarang anak-anaknya untuk bersekolah.Dari data yang diperoleh, Kepala Desa Cibungur Pasir, Kurniati menduga menghilangya ke 23 warganya tersebut diduga kuat ada kaitanya dengan organisasi Gafatar yang sebelumnya pernah Eksis di Lebak. Pihak Kepala Desa pun telah melaporkan hilangya 23 warganya kepada pihak kepolisian.Sementara Bupati Lebak Iti Octavia membenarkan ada dua PNS disana yang ikut dalam organisasi Gafatar, keduanya telah mengajukan pindah tugas ke wilayah Kalimantan sejak empat bulan lalu. Iti juga membenarkan bahwa organisasi Gafatar pernah ada di kabupaten Lebak sejak dua tahun lalu. Pemerintah Kabupaten Lebak kemudian mengeluarkan Peraturan Bupati nomor 11 tahun 2015 tentang larangan beraktifitas bagi organisasi tersebut. Untuk mengetahui pasti keberdaaan warganya yang hilang, Pemkab Lebak melalui forum komunikasi pimpinan daerah akan mendatangai lokasi setiap rumah yang sudah ditinggal penghuninya tersebut untuk memastikan puluhan warga tersebut telah eksodus ke Kalimantan. Dan kemudian akan melaporkan kepada pihak berwajib.Jurnalis Video : Darma Wijaya Editor/Narator : Ryan Maulana