Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jelang Imlek, Perajin Hio Bertahan Dari Serbuan Produk Impor

Videografer

Editor

Jumat, 22 Januari 2016 16:28 WIB

Iklan
TEMPO.CO, Demak: Menjelang perayaan Imlek tahun ini sejumlah warga Tionghoa melakukan peribadatan di Klenteng Tay Kak Sie Semarang. Beberapa tangkai Hio dibakar untuk mengantarkan doa. Hio atau sering disebut dupa merupakan kelengkapan sembahyangan bagi warga Tionghoa. Menjelang perayaan Imlek permintaan hio tentunya meningkat pesat. Hal ini terlihat di salah satu industri rumah tangga pembuat Hio di Desa Waru, Mranggen, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Sejumlah karyawan yang tak lain merupakan kerabat dan tetangga Suparno, salah seorang pengusaha hio ini tengah memproduksi hio pesanan. Berbahan serbuk kayu jati, produksi tradisional ini bisa memproduksi ratusan hio setiap hari.Meski pesanan tak seramai tahun-tahun sebelumnya, namun Suparno berusaha tetap bertahan. Hio impor dari Cina yang masuk dan menguasai pasar menghantam usaha pengrajin Hio lokal seperti milik Suparno ini. Upaya Suparno dengan menjaga kualitas, bentuk serta ukuran sedikit banyak bisa memperpanjang umur usahanya.Jurnalis Video : Budi PurwantoEditor/Narator : Ryan Maulana