Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Budi Waseso Saksikan Temuan Ratusan Kilogram Sabu di Gudang Jepara

Videografer

Editor

Minggu, 31 Januari 2016 17:55 WIB

Iklan
TEMPO.CO, Semarang: Petugas gabungan BNN, Bea Cukai, dan kepolisian berhasil membongkar sindikat narkotika jenis sabu yang melibatkan warga Negara Pakistan. Bekerja sama dengan warga negara Indonesia, jaringan Pakistan ini berhasil memasukkan ratusan kilogram sabu dari Cina ke Jepara melalui Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang. Untuk mengelabuhi petugas, mereka menanam sabu ke dalam tempat oli mesin genset yang mereka impor dari Cina tersebut. Kepala Badan Narkotika Nasional Budi Waseso datang ke Jepara untuk melihat langsung lokasi gudang sabu milik jaringan Pakistan tersebut. Dipilihnya Kota Jepara karena kota ini ramai oleh kegiatan ekspor impor komponen mebel. Sehingga memudahkan genset impor tersebut masuk ke Indonesia. Gudang PT Jepararaya yang disewa di Desa Pekalongan, Tahunan, Jepara ini menjadi lokasi penyimpanan genset yang berisi sabu tersebut. Menurut Budi Waseso, di dalam gudang ada 194 genset yang diimpor langsung dari Guangzhou, Cina. Petugas baru membongkar 90 mesin dan berhasil mengeluarkan 100 kg sabu. Masih ada 100 genset lagi yang belum berhasil dibongkar petugas. Dalam setiap mesin rata-rata ditanam 1,5 kg hingga 2 kg sabu. Kemungkinan temuan sabu bisa bertambah setelah petugas berhasil membongkar semua mesin genset tersebut. Di depan Budi Waseso, petugas membuka mesin genset tersebut. Petugas menemukan paket sabu di dalam tempat oli mesin genset. Budi Waseso mengatakan kasus ini adalah pengembangan kasus yang ada di Jakarta. Petugas menelusuri kasus ini kira kira 6 bulan. Dirjen Bea Cukai Heru Pambudi mengatakan setelah menerima informasi dari rekan BNN, Tim Bea Cukai Pusat dan Semarang langsung melakukan analisis. Hal ini diperlukan karena setiap hari ribuan kontainer datang. Sehingga perlu analisis yang akurat. Dari ribuan kontainer akhirnya mengerucut pada satu kontainer. Sehingga petugas menunggu siapa yang memesan isi dari kontainer tersebut.Jurnalis Video: Budi Purwanto (Semarang)Editor: Denny SugihartoNarator: Ngarto Februana