Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Warga Lereng Merapi Dirikan Museum Dokumenter Kebencanaan

Videografer

Editor

Rabu, 2 Maret 2016 15:06 WIB

Iklan
TEMPO.CO, Sleman: Suasana Museum Dokumenter Kebencanaan milik warga hunian tetap Wukirsari, Srodokan, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta ini menempati sebuah bangunan rumah yang belum jadi. Di tempat ini para warga memamerkan ratusan foto yang menggambarkan bagaimana situasi pada saat erupsi Gunung Merapi pada tahun 2010 hingga situasi kehidupan warga pasca erupsi merapi 2010.Dari foto-foto yang merupakan hasil jepretan para warga sendiri ini, diperlihatkan bagaimana dahsyatnya erupsi Gunung Merapi pada tanggal 5 November 2010. Dusun Srodokan sendiri luluh lantak akibat diterjang lahar panas dari erupsi Merapi melalui Kali Gendol. Harta benda dan hewan ternak milik warga habis tak tersisa.Kepala Dukuh Srodokan, Totok Hartanto mengatakan, pendirian Museum Dokumenter Kebencanaan ini bukan bermaksud kembali membuka kesedihan warga, namun lebih kepada mengenang sejarah dusun yang pernah dihuni oleh warga sekaligus menginformasikan pada generasi muda bahwa pernah terjadi erupsi Gunung Merapi yang sangat besar pada 2010 lalu.Selain dokumentasi dalam bentuk foto, para warga juga berencana memamerkan barang-barang milik warga yang tersisa dan menjadi saksi dahsyatnya bencana erupsi Merapi. Pada 2010 lalu, sebanyak 200 kepala keluarga di Dusun Srodokan kehilangan harta bendanya. Dua warga mereka yakni suami istri menjadi korban erupsi saat itu. Setelah enam tahun berlalu, kini warga kembali hidup seperti sediakala dengan menempati hunian bantuan pemerintah di lokasi baru yang berjarak 13 KM dari puncak Gunung Merapi.Jurnalis Video : Hand WahyuEditor/Narator : Ryan MaulanaMusik Ilustrasi : Tide of Sorrow full mix, JewelBeat