Berstatus Darurat, Banten Nyatakan Perang terhadap Narkoba

TEMPO.CO, Serang: Dalam rangka memerangi narkoba di wilayah Banten, Kepolisian Daerah Banten, Pemerintah Provinsi Banten, dan BNN Provinsi Banten, Kamis pagi kemarin, bertempat di Alun-Alun Barat Kota Serang mengajak tokoh ulama, masyarakat, dan ratusan pelajar SMA se"Provinsi Banten, untuk mendeklarasikan memerangi sindikat peredaran narkoba di Banten. Deklarasi perang terhadap narkoba dilakukan dengan mengucapkan pernyataan sikap bersama perang terhadap narkoba.Deklarasi antinarkoba juga dilakukan dengan pembubuhan tanda tangan di atas kain sepanjang 15 meter yang dilakukan Kapolda Banten, Gubernur, dan Kepala BNN Provinsi Banten serta ratusan pelajar SMA se-Provinsi Banten.Dari data yang didapat, jumlah sebanyak 5 juta penduduk di Indonesia terindikasi sebagai pengguna narkoba, termasuk penduduk di Banten. Banten sendiri saat ini sudah berstatus darurat narkoba. Peredaran narkoba di Banten bahkan sudah masuk ke perkampungan dan menyasar para pelajar.Selama tahun 2015 Polda Banten telah menangkap 400 lebih pengguna dan bandar narkoba. Selama dua bulan lebih pada tahun 2016 Polda Banten sudah mengungkap sebanyak 65 kasus peredaran narkoba. Untuk itu, dengan adanya deklarasi antinarkoba tersebut diharapkan dapat menekan pengguna dan memerangi sindikat peredaran narkoba di Banten, dan diharapkan dapat memunculkan antipati masyarakat Banten terhadap bahaya narkoba.Gubernur Banten Rano Karno mengapresiasi deklarasi perang terhadap narkoba yang dikuti oleh ratusan pelajar. Rano Karno menginginkan adanya pengamanan ketat di sepanjang 517 kilomter garis pantai yang ada di Banten. Garis pantai di Banten merupakan salah satu pintu masuk peredaran narkoba dari luar pulau Jawa.Jurnalis Video: Darma Wijaya (Serang)Editor dan Narator: Ngarto Februana