Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Melapor ke Polisi, Ayah Korban Sodomi Malah Dibilang 'Setan'

Videografer

Editor

Kamis, 31 Maret 2016 04:12 WIB

Iklan
TEMPO.CO, Jakarta: Keluarga korban tindak kejahatan sodomi yang hendak melapor ke Polres Kota (Polresta) Tangerang, mengeluhkan sikap arogan oknum pihak kepolisian. Hal tersebut terjadi pada Herry dan anaknya, AS (15 tahun) yang menjadi korban kasus sodomi oleh pria berinisial TP yang baru dikenalnya.Ayah korban mengaku dimaki oleh oknum petugas polisi yang diduga bertugas di Unit Perlindungan Perempuan Anak Polresta Tangerang. Tak sampai di situ, ketegangan pun sempat terjadi antara polisi dan awak media yang meliput pelaporan korban sodomi tersebut.Polisi melarang awak media yang hendak melakukan peliputan bahkan polisi juga memaksa para wartawan agar menghapus gambar peliputan. Ayah korban yang kecewa langsung keluar ruangan setelah perkataan kasar dari oknum polisi yang ditunjukkan untuknya.Kapolres Kota Tangerang, Kombes Pol Irman Sugema, langsung melakukan klarifikasi terkait ketegangan yang terjadi antara anggotanya dan pihak keluarga korban sodomi dan awak media yang melakukan peliputan. Kemudian Kapolres menyerahkan oknum anggotanya yang arogan dan berkata kasar tersebut ke Propam untuk didalami.Meski sempat terjadi ketegangan, korban sodomi akhirmya bisa melaporkan tindak kejahatan seksual itu ke Unit Perlindungan Perempuan Anak setelah Kapolres tangan. Saat ini, kasus pelecehan seksual tersebut sudah dilaporkan ke Polresta Tangerang dan masih dalam penyelidikan.AS, 15 tahun, merupakan remaja korban sodomi di Tangerang. Korban sempat dipukul dan dicekik oleh pelaku, sebelum kemudian disodomi. Bahkan, remaja warga Perumahan Karawaci 1, Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang itu juga mengaku sempat diancam akan dibunuh bila berani membongkar peristiwa itu.Jurnalis Video: Marifka Wahyu HidayatEditor dan Pengisi Suara: Ngarto Februana