Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

8 Rumah Sakit Tolak Pasien Koma, Buruh Ancam Boikot BPJS

Videografer

Editor

Kamis, 31 Maret 2016 23:40 WIB

Iklan
TEMPO.CO, Tangerang: Tangerang: Belasan buruh dari Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Kota dan Kabupaten Tangerang menggelar aksi galang dana untuk biaya pengobatan anak dari salah satu buruh yang ditolak pihak rumah sakit ketika menggunakan kartu Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan atau BPJS. Sebanyak delapan rumah sakit swasta dan pemerintah menolak memberikan layanan, dengan alasan kamar perawatan penuh, padahal pasien atas nama Reva Wulandari Putri Muhrowi merupakan pasien BPJS dan anak dari seorang buruh. Sebelumnya pasien menderita demam tinggi, setelah itu dilarikan ke rumah sakit terdekat. Pihaknya meminta agar dirujuk ke rumah sakit lain dengan menggunakan jaminan kesehatan BPJS namun sejumlah rumah sakit menolaknya dengan alasan kamar perawatan penuh. Selain itu para buruh tersebut rencananya akan memboikot para pekerja yang menggunakan BPJS untuk tidak membayarkan iuran. Pasalnya pelayanan BPJS yang dikeluarkan oleh pemerintah tidak menjamin sepenuhnya. Dwi Jatmiko selaku Ketua Dewan Pimpinan Daerah Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia Provinsi Banten mengatakan bahwa pihaknya terpaksa meminta sumbangan untuk membantu anak dari salah seorang buruh yang menderita penyakit usus buntu dengan tidak menggunakan biaya BPJS, karena sebanyak 8 rumah sakit yang ada di Tangerang menolaknya. Saat ini Reva masih dalam kondisi koma tak sadarkan diri di ruang Intensive Care Unit (ICU) Rumah Sakit Usada Insani, Cipondoh, Kota Tangerang. Dan para buruh terus berusaha untuk mengumpulkan dana guna membantu mengurangi mahalnya biaya rumah sakit.Jurnalis Video: Marifka Wahyu HidayatEditor: Denny SugihartoPengisi Suara: Ngarto Februana