Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Arkeolog Temukan Jalur Kuno Pendakian Gunung Penanggungan

Videografer

Editor

Senin, 4 April 2016 17:43 WIB

Iklan
TEMPO.CO, Mojokerto: Sejumlah arkeolog yang tergabung dalam Tim Ekspedisi Universitas Surabaya (Ubaya) menemukan jalur pendakian kuno di Gunung Penanggungan yang berada di Kabupaten Mojokerto dan Pasuruan. Tim menemukan jalur pendakian kuno setelah melakukan pengambilan gambar video udara menggunakan drone. Jalan tersebut tampak jelas setelah semak belukar di gunung tersebut terbakar pada Oktober 2015 lalu.Temuan Tim Ekspedisi Ubaya ini dipaparkan di hadapan pejabat Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan sebagai instansi pemerintah yang bertanggung jawab dalam kepurbakalaan dan cagar budaya di Jawa Timur. Tim memaparkan sejumlah temuan terutama jalur pendakian kuno yang diperkirakan dibuat sejak sebelum zaman Kerajaan Majapahit. Arkeolog yang juga anggota Tim Ekspedisi Ubaya, Ismail Luthfi, mengatakan jalur pendakian kuno tersebut dibuat dari tumpukan batu yang ditata sedemikian rupa. Ada dua jenis jalur yakni jalur melingkar atau memutari badan gunung dan jalur berbentuk zig zag dari badan gunung sampai ke puncak. Kepala BPCB Trowulan Andi Muhammad Said mengapresiasi temuan Tim Ekspedisi Ubaya. Temuan tersebut menurutnya membuktikan kearifan lokal masyarakat zaman dulu.Selain menggunakan drone, tim ekspedisi juga menjajal jalur kuno tersebut. Tampak anggota tim berjalan di jalur pendakian kuno yang relatif lebih aman dan tidak melelahkan karena didesain memutar dan zig zag, tidak menanjak seperti jalur pendakian yang digunakan selama ini. Tim ekspedisi yakin masih banyak situs yang belum ditemukan atau masih terpendam di gunung yang memiliki ketinggian 1.653 meter diatas permukaan laut tersebut. Video Jurnalis : IshomuddinEditor/Narator : Ryan Maulana