TEMPO.CO, Tangerang Selatan: Sebuah cafe di kawasan Pamulang, kota Tangerang Selatan, Banten memberikan konsep yang unik dan berbeda bagi para penikmat kuliner, pasalnya seluruh pegawainya mulai dari pramusaji dan juru masak hingga kasir adalah seorang tuna rungu.Para pengunjung asal Amerika juga menyempatkan datang ke Cafe Fingertalk, para turis tersebut mengaku cukup puas dan senang ketika mengunjungi caf tersebut, mereka juga senang karena bisa berkomunikasi dengan bahasa isyarat dengan pramusaji disini. Pemilik Cafe Fingertalk, Dissa Syakina Ahdanisa mengatakan, cafe tersebut merupakan Cafe yang mempekerjakan para kaum difabel, khususnya pramusaji tuna rungu agar mendapatkan finansial atau penghasilan sendiri, caf tersebut didirikan pada tahun 2015 dan mempunyai dua belas pramusaji yakni para penderita tuna rungu.Meski para pengunjung umumnya tidak bisa bahasa isyarat untuk memesan makanan atau minuman di Cafe Fingertalk tersebut, tidak perlu khawatir karena di setiap meja telah disediakan selembar panduan untuk belajar Bahasa Isyarat Indonesia (Bisindo), meski hanya kata kata dasar namun lembar bisindo cukup membantu para tamu untuk memesan makanan sekaligus belajar bahasa isyarat dan jika pengunjung masih terlalu kaku untuk mempraktekannya bisa menulis pesanan di kertas atau bicara perlahan agar pramusaji dapat membaca gerak bibir pengunjung.Jurnalis Video : Marifka Wahyu HidayatEditor/Narator : Ryan MaulanaMusik ilustrasi : Path of Change full mix, JewelBeat