Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Teror Penyiletan Resahkan Warga Kota Ini

Videografer

Editor

Kamis, 28 April 2016 12:10 WIB

Iklan
TEMPO.CO, Yogyakarta: Teror penyiletan oleh orang tak dikenal yang meresahkan warga Yogyakarta belakangan ini, juga dialami siswa SDN Randusari, Kotagede, Yogjakarta, yaitu Nadila Eka Rahwati. Kejadian berawal saat Nadila bersama seorang temannya pulang dari sekolah dengan mengendarai sepeda pada Senin siang.Namun,tidak jauh dari sekolahnya ia dipepet oleh seseorang yang mengendarai sepeda motor sambil mengayunkan cutter pada Nadila. Setelah itu, pelaku yang diketahui hanya satu orang itu langsung melarikan diri.Akibat kejadian itu, Nadila mengalami luka parah pada bagian lengan kanan. Meski mengalami luka parah, Selasa pagi, ia tetap berangkat ke sekolah untuk menjalani ujian yang digelar dinas pendidikan kota Yogyakarta selama tiga hari ini.Meski dengan menahan rasa perih akibat luka yang diderita, ia pun mencoba mengerjakan soal-soal ujiannya dengan baik. Tak hanya luka fisik, kejadian ini juga menimbulkan trauma bagi keluarganya, sehingga sejak kejadian itu Nadilla pun tidak lagi diizinkan pulang sekolah sendiri, namun dengan dijemput oleh orangtuanya.Teror penyiletan di Yogyakarta ini sangat meresahkan warga, hingga kini diketahui jumlah korban telah mencapai tiga orang,yakni Karni siswa sekolah kejuruan di Giwangan dan Nily Ratnasari seorang mahasiswi Universitas Ahmad Dahlan. Kasus tersebut juga masih terus dalam penyelidikan petugas aparat kepolisian setempat,untuk segera mencari dan menangkap pelaku.Sementara itu, baik Nadila maupun orangtuanya, serta para korban yang lain berharap kasus teror penyiletan ini segera bisa diungkap dan tidak lagi menimbulkan korban.Jurnalis Video : Hand WahyuEditor/Narator : Ryan Maulana