Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menelusuri Suasana Klasik di Jelajah Malam Museum Mandiri

Videografer

Editor

Senin, 2 Juli 2012 18:31 WIB

Iklan
TEMPO.CO, Jakarta: Berkunjung ke museum pada siang hari adalah hal yang biasa kita lakukan selama ini. Kira-kira bagaimana ya jika berkunjung ke museum pada malam hari?, wah pasti sudah terbayang sungguh menakutkan. Tapi tidak untuk Komunitas Jelajah Budaya (KJB) pada Sabtu 9 juni 2012 mengajak peserta "Night time Journey at Museum " jalan-jalan menelusuri gedung museum bank mandiri pada malam hari.Museum Bank Mandiri, yang berlokasi di kawasan kota tua Jakarta, tepat di depan stasiun Jakarta Kota (Beos). Pemandangan klasik museum Bank Mandiri pada masa kolonial Belanda, yang dahulunya bernama Nederlandsche Handel-Maatschappij (NHM) sungguh menawan ketika dilihat pada malam hari. Gedung ex-NHM ini tampak kokoh dan megah dengan arsitektur Art Deco Klasik. Gedung yang dirancang oleh 3 orang arsitek belanda yaitu de Bruyn, A.P. Smits dan C. van de Linde, dibangun pada tahun 1929 dan pada tanggal 14 Januari 1933 dibuka secara resmi Oleh C.J Karel Van Aalst, Presiden NHM ke-10.Komunitas jelajah budaya dan para peserta pertama-tama diajak melihat rekonstruksi Bank Tempo Doeloe. Kita bisa melihat bagaimana orang tionghoa pada masa itu memiliki peran besar dalam perkembangan ekonomi Indonesia. Di bank milik pemerintahan hindia belanda warga tionghoa memiliki posisi penting.Setelah melihat rekonstruksi bank tempo dulu, kita dibawa menelusuri selasar museum dan masuk ke sebuah ruangan yang besar dan didalamnya sudah tertata dengan rapi meja-meja bundar dan kursi beserta perlengkapan makan. Kita diajak menikmati perjamuan makan ala Belanda atau yang dikenal dengan Rijsttafel (dibaca \"reisttafel\"). Rijsttafel merupakan cara penyajian makanan berseri dengan menu dari berbagai daerah di Nusantara yang berkembang pada masa kolonial Hindia Belanda.Setelah puas menikmati iringan musik tempo dulu dan hidangan santap malam ala belanda rombongan melanjutkan berkeliling melihat-lihat koleksi museum bank mandiri. Diawali dari koleksi yang berada dilantai bawah tanah gedung museum bank mandiri, yaitu sepeda ontel jaman dulu, tremp alat transportasi masa itu. Diteruskan ke ruang koleksi brangkas. Setelah melihat koleksi brangkas, para peserta menuju lantai pertama melihat koleksi perlengkapan perbankan. Menuju ke lantai dua kita menyaksikan ruangan para direktur bank jaman dulu dan koleksi mata uang.Perjalanan kembali dilanjutkan ke lantai tiga dan terus sampai ke lantai empat dimana perjalanan keliling museum kali ini berakhir. Rasa letih yang dirasakan peserta Night time Journey at Museum sekejab hilang begitu saja tatkala melihat keindahan malam kota tua diatas museum bank mandiri.Video Journalist : DENNY SUGIHARTO | DWI OKTAVIANE