Situs Batujaya : Candi Agama Budha Tertua di Pulau Jawa

TEMPO.CO, Karawang: Sejak ditemukan tahun 1984, oleh tim jurusan arkeologi fakultas sastra (sekarang departemen arkeologi fakultas ilmu pengetahuan budaya) Universitas Indonesia, berdasarkan informasi dari penduduk Cibuaya, hingga saat ini situs batujaya terdapat lebih dari 30 candi tersebar di kawasan tersebut. Dengan ditemukannya situs ini seakan membantah dugaan arkeolog yang berkembang sebelumnya, yaitu candi yang menggunakan batubata didirikan pada akhir zaman Hindu.Candi peninggalan kerajaan Tarumanagara (antara abad ke-4 dan ke-5) berupa candi-candi di Batujaya ini ternyata tersusun dari batubata. Melihat kondisi geografisnya, situs Batujaya berada di daerah pantai, jauh dari gunung berapi sebagai penghasil batuan andesit. Bata yang digunakan dalam pembangunan kompleks percandian menggunakan bahan utama tanah liat dan sebagai campuran ditambahkan sekam atau kulit padi dengan pembakaran mencapai suhu 800 derajat celcius.Berdasarkan temuan arkeologi dan pertanggalan melalui analisis C14 dari situs batujaya dapat ditarik kesimpulan bahwa komplek percandian Batujaya dibangun pada masa kerajaan Tarumanagara dalam dua fase. Fase pertama sekitar abad ke-6 dan ke-7, dan fase kedua antara abad ke-8 dan ke -10. Fase kedua merupakan fase pendudukan Tarumanagara oleh Sriwijaya. Bangunan candi pada fase pertama sudah tertutup oleh bangunan pada masa pembangunan fase kedua.Penemuan beberapa jenis artefak yang ditemukan di kompleks percandian Batujaya dan sejumlah inskripsi beraksara palawa dan berbahasa sanskerta yang tergores pada lempengan-lempengan emas dan terakota yang isinya merupakan ayat-ayat suci ajaran agama Budha. Dengan penemuan tersebut bisa dikatakan kawasan situs Batujaya merupakan kompleks percandian agama Budha yang tertua di pulau Jawa.Video Journalist : DENNY SUGIHARTO | DWI OKTAVIANE