Iklan
TEMPO.CO, Jakarta: Bangunan itu hanya bertembok separuh, disambung anyaman kawat hingga mencapai atap. Meskipun dicat warna pink dan hijau cerah, bangunan berukuran 40x10 meter itu jaraknya hanya tiga meter dari rel kereta api. Letaknya pun ada di antara pergudangan Kampung Bandan, kawasan Ancol, Jakarta Utara.Namanya Sekolah Kartini. Sudah 6 tahun berdiri di bawah bangunan yang beratap asbes itu ratusan anak menuntut ilmu. Dua orang guru kembar, Sri Irianingsih dan Sri Rosiati, mengajar 596 anak yang mengenyam pendidikan dari tingkat PAUD, SD, SMP, hingga SMA.Tak ada sekat antarkelas. Mereka duduk di bangku-bangku kecil dengan pembatas meja tulis. Anak-anak berseragam, meski tampak lusuh mereka antusias saat mengikuti pelajaran bermusik dengan alat musik angklung. Menurut Rosi, perlengkapan sekolah bocah-bocah itu memang bantuan dari berbagai pihak, bahkan sama sekali tak menarik bayaran dari para orang tua muridnya.Di hari biasa, ada delapan guru yang mengajar secara sukarela di sekolah ini. Hanya saja, kelangsungan Sekolah Kartini tak akan lama. PT Kereta Api Indonesia berencana menertibkan bangunan-bangunan di sisi rel. Surat pemberitahuan untuk pengosongan lahan pun telah dilayangkan. Mereka pernah mengajar di beberapa lokasi, di wilayah Bandengan, kolong tol Pluit dan Lodan, Kalijodo serta Penjaringan yang semuanya telah digusur.Video Journalist : ADITIA NOVIANSYAH | DWI OKTAVIANE
Video Terkait
-
Penggusuran Tamansari Bandung Ricuh, LBH: Prosedurnya Ngawur
13 Desember 2019
-
Alasan Warga Tergusur di Sunter Enggan Pindah dari Lokasi
21 November 2019
Video Lainnya