Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Wayang Sebuah Karya Agung Budaya Bangsa Indonesia

Videografer

Editor

Jumat, 27 Juli 2012 15:13 WIB

Iklan
TEMPO.CO, Jakarta: Berada ditengah-tengah taman Fatahillah di kompleks Kota Tua, kita akan melihat tiga bangunan yang bersejarah selain museum Fatahillah dan Museum Senirupa dan Keramik, yaitu Museum Wayang.Museum Wayang yang terletak di Jl. Pintu Besar Utara No. 27 Jakarta Barat ini mulanya merupakan lokasi gereja tua yang didirikan VOC pada tahun 1640 dengan nama "de oude Hollandsche Kerk" sampai tahun 1732 yang berfungsi sebagai tempat untuk peribadatan penduduk sipil dan tentara bangsa Belanda yang tinggal di Batavia.Bangunan yang sempat direnovasi karena gempa bumi ini, dijadikan sebagai Museum Wayang atas gagasan Gubernur DKI Jakarta H. Ali Sadikin pada waktu itu. Sesudah penataan koleksi wayang selesai maka pada tanggal 13 Agustus 1975 pembukaan Museum Wayang diresmikan oleh H. Ali Sadikin.Museum Wayang memiliki 5.400 koleksi wayang dan perlengkapan yang dibutuhkan dalam dunia perwayangan dari wilayah Indonesia dan beberapa koleksi boneka yang dikendalikan dengan tangan dari berbagai mancanegara. Lorong yang menghubungkan bagian depan dengan halaman tengah, disisi kiri dan kanan dipamerkan berbagai wayang golek dari daerah Jawa Barat. Wayang-wayang tersebut dikelompokkan berdasarkan cerita yang berkembang di masyarakat.Di halaman tengah museum terdapat taman terbuka yang di dalamnya terdapat sembilan prasasti yang menampilkan nama-nama pejabat Belanda yang pernah dimakamkan di halaman tersebut. Diantara prasasti tersebut tertulis nama Jan Pieterszoon Coen, seorang Gubernur Jenderal yang berhasil menguasai kota Jayakarta.Masih di lantai satu gedung Museum Wayang, terdapat pula dipamerkan jenis wayang revolusi. Wayang Revolusi atau Wayang Perjuangan adalah wayang kulit yang menggambarkan perjuangan kemerdekaan Indonesia. Karakter-karakternya mengikutsertakan tokoh perjuangan Indonesia, tentara Belanda dan masyarakat berkulit putih.Beralih ke lantai dua, kita akan menjumpai koleksi berbagai topeng kayu yang menggambarkan bentuk muka tokoh-tokoh wayang purwa. Dibagian lain juga dipamerkan satu set gamelan Sunda yang dibuat kurang lebih di tahun 1960.Disisi bagian depan lantai dua terdapat koleksi wayang kulit purwa dari berbagai daerah di Jawa Tengah dan Sumatera.Selain mengoleksi wayang dari berbagai daerah di Indonesia, museum ini juga memiliki koleksi wayang dari berbagai Negara seperti wayang dari Thailand, Malaysia, India dan China.Sebelum kita meninggalkan museum wayang, para pengunjung masih bisa melihat koleksi wayang kulit kancil, gamelan wayang kyai intan, wayang suket,dan wayang mainan.Video Journalist : DENNY SUGIHARTO | DWI OKTAVIANE